Pulau Batam merupakan sebuah pulau di Kepulauan Riau yang mulai dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Pemerintah Pusat. Pulau ini berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Pada awal pengembangannya, Batam hanyalah pulau berisi hutan belantara yang nyaris tidak terdapat kehidupan di dalamnya.
Perubahan fisik Pulau Batam yang telah menjelma sebagai sebuah kota, terus terlihat dari tahun ke tahun yang dikembangkan oleh Otorita Batam, saat ini bernama Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Pembangunan serta pengembangan berbagai macam infrastruktur untuk mendukung kegiatan perekonomian menjadi prioritas bagi BP Batam saat ini.
Untuk mendukung Kota Batam sebagai hub logistik, BP Batam telah membangun apron kargo dengan panjang 500 meter dan lebar 168 meter yang mampu menampung lima pesawat Boeing 777, pada 2020 lalu.
Rencananya BP Batam juga akan membangun terminal kargo di Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan luas bangunan mencapai ± 9.600 m2 pada 2021.
Selain membangun apron dan gedung terminal kargo di Bandara Internasional Hang Nadim, BP Batam juga akan membangun fasilitas sosial, berupa sarana ibadah, yang memadai bagi pengunjung maupun warga sekitar dengan membangun Masjid Bandara yang berkonsep arsitektur berbentuk Tanjak Melayu.
Rancangan masjid ini memiliki dua lantai dengan luas total bangunan mencapai ± 2.500 m2, Masjid ini mampu menampung lebih dari 1.000 jamaah. Pembangunan masjid ini telah dimulai pada awal 2021 dan dijadwalkan rampung pada 2022.
Sebagai komitmen untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat maupun pelancong di Kota Batam, BP Batam juga mulai mengembangkan fasilitas wisata berupa Taman Rusa Sekupang dan Taman Kolam Sekupang mulai tahun ini.
Taman Rusa Sekupang akan dikembangkan dengan luas area mencapai ± 14.000 m2 yang terdiri dari tiga zona, yaitu zona pengelola, zona konservasi, dan zona penunjang.
Zona pengelola, yaitu area yang merupakan kantor pengelola. Zona konservasi adalah area yang terdiri dari Rusa Mini Zoo, Bird Park, Rabbit Park, dll, serta zona penunjang terdiri dari ATM gallery, musholla, toilet, dan fasilitas penunjang lainnya.
Taman Kolam Sekupang turut menjadi prioritas bagi BP Batam dalam mengembangkan fasilitas wisata di Kota Batam.
Pembangunan Taman Kolam Sekupang terdiri dari Lotus Park, Healing Garden, Party Garden, Iconic Bridge, serta Bus Rapid Transit (BRT) Shelter. Selain itu, jogging track juga akan dibangun mengelilingi danau dengan panjang track mencapai 1,3 km dan lebar 3,5 m.
Sebagai bagian dari pengembangan Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang, BP Batam juga membangun jalur sepeda yang membentang sepanjang 2,7 km dengan lebar 3,5 m dari kawasan Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang hingga Sei Harapan. Rencananya pembangunan jalur sepeda ini akan berkesinambungan hingga Sei Ladi dan Baloi.
Pembangunan dan pengembangan jalan turut menjadi fokus BP Batam pada tahun 2021 ini. Ruas jalan yang akan dibangun dan dikembangkan antara lain dua ruas jalan di depan Southlink dengan panjang masing-masing 1,6 km dan 700 m yang memiliki lebar 7 m.
Selanjutnya, pembangunan jalur kedua Jalan Hang Kesturi tahap 1 di Kabil dengan panjang ruas jalan 5 km dan lebar 7 m. Terakhir, Jalan Lumba-lumba lengan Simpang Pelabuhan sampai Jalan Yos Sudarso Batu Ampar, Dermaga Selatan Pelabuhan Logistik Batu Ampar, dan Jalan Kolektor Bundaran Madani hingga Bengkong Sadai akan dikembangkan dengan total penambahan lima lajur dan total ruas ketiganya mencapai 8,5 km.
Dari sektor logistik pelabuhan laut, pada tahun 2021 BP Batam telah memulai pengembangan pelabuhan Batu Ampar di bagian Utara dan Selatan dengan total luas pengembangan mencapai 12,4 hektar. Saat ini, pelabuhan Batu Ampar hanya mampu menampung 450 TEUs kontainer per tahun dan nantinya pada tahun 2023 diharapkan mampu menampung hingga 2 juta TEUs kontainer.
BP Batam terus berkomitmen untuk melakukan pembangunan serta pengembangan infrastruktur dan fasilitas di Kota Batam demi mendukung kelancaran peningkatan ekonomi maupun investasi.
Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, masyarakat dan investor pun akan semakin nyaman untuk terus melakukan kegiatan perekonomian di Kota Batam sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Pemerintah Pusat kepada Kota Batam sebagai wilayah Free Trade Zone (FTZ). (mi)