Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Di belahan Bumi mana pun, keberadaan air tak dapat dipisahkan dari keseharian manusia. Bagi tubuh manusia sendiri, air memiliki manfaat yang banyak. Di antaranya adalah membantu fungsi pencernaan, menjaga tekanan darah, memperlancar peredaran darah, menjaga kelembapan kulit, hingga mampu mencegah penumpukan lemak. Oleh karena itu, kebutuhan akan air, terutama air bersih yang layak konsumsi, menjadi elemen yang wajib dipenuhi untuk menunjang kehidupan manusia.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, laju pembangunan dan pertumbuhan populasi pun terus meningkat. Dengan semakin banyaknya manusia, tentu juga berdampak pada kebutuhan air bersih yang turut meningkat. Hal ini pulalah yang terjadi di Batam. Sebagai kota dengan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat, membuat Batam menjadi salah satu destinasi investasi yang terus berkembang. Apabila fenomena air bersih ini tidak diantisipasi sejak awal, maka dapat berdampak buruk di masa mendatang.
Situasi tersebut tentu saja membuat BP Batam (Badan Pengusahaan Batam) tidak tinggal diam. Selaku pengampu urusan investasi, BP Batam melakukan langkah-langkah strategis terkait ketersediaan air bersih demi menjaga iklim investasi dan keberlangsungan pembangunan di Batam. BP Batam berupaya sebaik mungkin mengantisipasi berbagai hal yang mungkin akan terjadi di masa depan, mengingat kebutuhan air bersih menjadi salah satu fokus yang perlu diperhatikan secara serius.
Kebutuhan air bersih yang meningkat di masa mendatang pasti akan terjadi. Oleh karena itu, BP Batam telah melakukan mitigasi sejak awal. Melalui Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum, BP Batam bergerak melakukan program kerja lima tahun. Program ini dilakukan berdasarkan hasil pemetaan dan proyeksi kebutuhan air bersih di Batam. Selain upaya tersebut, pihak BP Batam juga melakukan sinergi dengan stakeholder lainnya terkait penanganan kebutuhan air bersih. BP Batam sudah menyiapkan berbagai skenario penyediaan air bersih dari jangka pendek, menengah, dan panjang.
Selain melakukan upaya preventif untuk jangka panjang, BP Batam juga melakukan berbagai hal terkait kebutuhan air bersih untuk jangka pendek. BP Batam telah bertindak cepat dengan sejumlah langkah strategis berikut ini.
- Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Duriangkang akan dilakukan optimalisasi kapasitas IPA sesuai dengan desain awal. Harapannya akan mampu menambah ketersediaan air sebesar 250 lpd pada area suplai Batu Besar dan Batu Aji.
- Pembangunan IPA baru di Duriangkang dengan kapasitas 400 lpd, pada area suplai Kabil-Nongsa dan Batam Kota di akhir tahun 2023.
- Penguatan pipa yang berada di beberapa titik pelayanan Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Baru (JDB), seperti pipa di downstream Duriangkang sebesar 800 mm, dan pembangunan pipa di beberapa titik jalan Batu Aji, Kabil, Nongsa, dan Sukajadi.
- Pembangunan Inline Booster Pump (IBP) di jaringan distribusi dengan kapasitas 250 lpd di Simpang Basecamp untuk dapat mendukung penyelesaian aliran air di Daerah Batu Aji–Tj . Uncang.
- Pembangunan IPA Muka Kuning Tahap 2 berkapasitas 350 lpd. Pembangunannya sudah mulai dilakukan, yakni pembangunan WTP (water treatment plant) dan perkuatan jaringan pipa Muka Kuning–Sukajadi.
- Melakukan desalinasi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) untuk kebutuhan Tanjung Uncang dan Dapur 12 & Nongsa.
- Melakukan dropping truk tangki air sebanyak 5 unit dengan kapasitas 5.000 liter.
Selain itu, BP Batam juga telah menindak beberapa titik sambungan air ilegal yang menyebabkan gangguan suplai di beberapa wilayah di Batam. Penindakan juga dilakukan lantaran sambungan ilegal tersebut membuat Batam kehilangan 18 persen suplai air, atau sekitar 500 lpd.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh BP Batam dalam mengatasi kebutuhan air bersih merupakan langkah nyata bagi masyarakat dan para investor. Kebutuhan air bersih haruslah selalu dijaga agar tidak menjadi langka atau sulit didapatkan. Tentu saja upaya-upaya yang dilakukan oleh BP Batam berdasarkan atas arahan Muhammad Rudi selaku Kepala BP Batam. Sebagai pucuk pimpinan tertinggi, kebijakan yang diambil sangatlah responsif dan adaptif. Hal ini nantinya akan menjadi suntikan yang positif bagi perkembangan Batam ke depannya.