• humas@bpbatam.go.id
Nomor Darurat

Latar Belakang & Sejarah BP Batam

Sejarah Singkat Pembangunan Batam

Pulau Batam memiliki posisi strategis di jalur perdagangan internasional Selat Malaka, hanya berjarak 20 km dari Singapura. Dengan luas 415 km², Batam merupakan salah satu pulau terbesar di Kepulauan Riau.

Pada awalnya, Batam hanyalah desa kecil di Kecamatan Pulau Buluh, Belakang Padang (1965), dengan sekitar 6.000 jiwa penduduk. Pulau ini minim infrastruktur dan tidak menjadi prioritas pembangunan.

Perhatian besar terhadap Batam dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yang melihat potensi Batam sebagai pusat industri dan perdagangan. Selanjutnya, Presiden ke-3 RI sekaligus Ketua Otorita Batam ke-3, B.J. Habibie, mencetuskan konsep Barelang (Batam, Rempang, Galang) yang dihubungkan enam jembatan untuk memperluas wilayah hingga 715 km², menjadikan Batam mampu bersaing dengan Singapura.

Kini, Batam berkembang pesat sebagai kota industri dengan penduduk hampir 1,3 juta jiwa, jauh berbeda dari masa lalu yang hanya berupa rawa dan perkampungan kecil.

Periodisasi Pembangunan Batam

Menelusuri tonggak sejarah perkembangan Batam dari masa ke masa

Awal 1970-an
Peletakan Dasar
Dibentuk Otorita Pengembangan Pulau Batam sebagai dasar pengelolaan dan pembangunan kawasan strategis ini.
Awal 1970-an
1980-an
Pertumbuhan Industri
Masuknya pelaku manufaktur menandai era awal industrialisasi Batam, membuka lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi.
1980-an
1990-an
Ledakan Infrastruktur
Jembatan Barelang, bandara, dan pelabuhan peti kemas dibangun sebagai tulang punggung konektivitas industri.
1990-an
2000-an
Fokus Investasi
Batam ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), memperkuat daya tarik investasi global.
2000-an
2010 - sekarang
Transformasi Digital
Batam terus bertransformasi menjadi pusat ekonomi digital melalui pengembangan industri teknologi, logistik, dan data center.
2010 - sekarang

Periodisasi Kepemimpinan BP Batam

Jejak kepemimpinan dari masa ke masa yang membentuk fondasi pembangunan Batam.

Ibnu Sutowo
(1971 - 1976) Periode Persiapan

Meletakkan dasar pengembangan Batam sebagai kawasan industri

J.B. Sumarlin
(1976 - 1978) Periode Konsolidasi

Menyusun kebijakan konsolidasi awal untuk pembangunan Batam.

B.J. Habibie
(1978 - 1998) Periode Pembangunan Prasarana & Penanaman Modal

Pembangunan infrastruktur besar-besaran; menjadikan Batam pusat industri strategis nasional.

J.E. Habibie
(Maret - Juli 1998) Periode Lanjutan

Melanjutkan pembangunan dengan fokus stabilisasi pasca krisis.

Ismeth Abdullah
(1998 - 2005) Periode Pengembangan Prasarana & Kesejahteraan

Perhatian lebih pada kesejahteraan rakyat & perbaikan iklim investasi.

Mustofa Widjaja
(2005 - 2016) Periode Pengembangan Batam

Peningkatan sarana prasarana, investasi, serta kualitas lingkungan hidup.

Hatanto Reksodipoetro
(2016 - 2017) Periode Daya Saing Internasional

Peningkatan kinerja kawasan perdagangan & pelabuhan bebas.

Lukita Dinarsyah Tuwo
(2017 - 2018) Periode Reformasi & Peningkatan Kinerja

Reformasi manajemen & pembangunan berkelanjutan Batam.

Edy Putra Irawady
(2019) Periode Transisi Reformasi

Transisi kinerja BP Batam menuju pembangunan yang adil & berkelanjutan.

Muhammad Rudi
(2019 - 2025) Periode Transformasi Terkini

Pengembangan Batam modern, investasi besar, & pembangunan infrastruktur strategis.

Amsakar Achmad
(2025 - Sekarang)
Cari Informasi di BP Batam

Temukan layanan, Berita, atau informasi publik.