Batam Free Trade Zone selalu menjadi daya tarik tersendiri. Daya tarik Batam sebagai wilayah dengan berbagai potensi investasinya yang ada masih menjadi incaran para investor. Keberadaan Batam sebagai wilayah yang ramah investasi menjadikannya tumbuh dengan pesat, baik di bidang industri, perdagangan, perekonomian, pembangunan, dan juga aspek lainnya. Posisi menguntungkan yang dimiliki Batam karena berada di jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Singapura, semakin mengokohkan Batam sebagai wilayah yang tepat untuk berinvestasi. Keunggulan di bidang letak geografis juga sudah sepatutnya diimbangi dengan kebijakan yang membuat investor semakin betah berlama-lama melakukan investasi di Batam.
Berbagai kebijakan pun dijalankan oleh BP Batam untuk semakin memudahkan para investor di Batam. Salah satu yang masih andalan dalam menarik minat para investor adalah adanya Free Trade Zone yang dimiliki oleh Batam. Mengacu pada IBFD International Tax Glossary tahun 2015, Free Trade Zone (FTZ) merujuk kepada area mana pun di wilayah suatu negara yang tidak memberlakukan pajak langsung dan atau tidak langsung. Kebijakan ini semakin menegaskan cara berinvestasi di Batam semakin mudah dan menguntungkan bagi para investor. Tentunya dengan pemberlakuan FTZ di Batam akan memiliki perbedaan-perbedaan dengan daerah lainnya di Indonesia. Batam memiliki keistimewaan dalam upaya peningkatan investasi.
Perkembangan Batam Free Trade Zone
Pemberlakukan FTZ di Batam akan berdampak positif bagi para investor yang ada. Ada beberapa keuntungan yang bisa dinikmati oleh para investor dalam skema FTZ di Batam. Dalam kawasan FTZ, para investor ataupun pengusaha akan mendapatkan pembebasan bea ekspor dan impor, pembebasan PPN, serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Selain itu, ada pula pemberlakuan insentif yang diberikan oleh pemerintah bagi para pelaku usaha maupun investor yang ada di FTZ Batam.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh Batam, terlebih di kawasan FTZ. Pemerintah memberikan dukungan regulasi untuk semakin menguatkan kebijakan Batam Free Trade Zone. Melalui aturan mengenai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2021 yang salah satunya mengatur mengenai regulasi untuk perizinan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB). Diharapkan dengan adanya kebijakan ini akan semakin mempermudah cara berinvestasi di Batam.
BP Batam bergerak cepat menindaklanjuti regulasi tersebut. Keberadaan regulasi tersebut menjadi peluang emas untuk meningkatkan volume transaksi sekaligus investasi di Batam. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam memberikan kemudahan dalam perizinan terutama di bidang kepelabuhanan. Adanya PP Nomor 41 Tahun 2021, membuat adanya pelimpahan wewenang kepada regulator di daerah untuk memberikan izin investasi secara langsung.
Perizinan yang sudah menganut sistem satu pintu membuat para investor juga semakin cepat dalam mengurus perizinan kepelabuhanan. Dalam hal ini, BP Batam memberikan layanan berupa Indonesia Batam Online Single Submission atau IBOSS. Perizinan yang dulunya masih menggunakan metode manual dialihkan menjadi sistem elektronik dan dikoneksikan langsung ke sistem nasional. Izin kepelabuhanan sekarang juga ditangani langsung oleh Direktorat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam yang berimbas kepada cepatnya penyelesaian kepengurusan izin kepelabuhanan.
Berbagai keuntungan yang diperoleh berbasis dari Batam Free Trade Zone tentunya menjadi dampak positif bagi para pelaku usaha maupun investor. Adanya kemudahan dalam urusan pajak, pemberian insentif, dan kemudahan perizinan seharusnya dimaksimalkan secara serius. Keuntungan-keuntungan yang ditawarkan saat berinvestasi di Batam pastinya juga akan memberikan peningkatan pendapatan bagi para investor. Dengan demikian, simbiosis mutualisme yang sudah terjalin di FTZ Batam akan semakin membuat investasi di Batam bertumbuh kembang.(*)
