Dengan segala fasilitas serta kemudahan yang ada, Kota Batam akan selalu menjadi surga investasi. Letak strategisnya di jalur pelayaran internasional Selat Malaka, menjadi salah satu faktor yang membuat Batam terus berkembang pesat dan menarik bagi investasi global.
Segala fasilitas dan kemudahan berinvestasi yang dimiliki Batam tentu saja terwujud berkat kerja-kerja banyak pihak. Utamanya Badan Pengusahaan (BP) Batam yang terus berinovasi lewat beragam kebijakan serta rencana pembangunan infrastruktur.
Alhasil, berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi tahun 2023 secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 18 persen jika dibandingkan tahun 2022 lalu.
Dalam data tersebut, total realisasi investasi di Batam tahun 2023 sebesar Rp15,6 triliun. Dengan rincian, investasi dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp6,8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun.
Sementara di tahun 2022, realisasi investasi PMDN sebesar Rp2,5 triliun dan realisasi dari PMA mencapai Rp10,7 triliun. Sehingga total realisasi investasi di Kota Batam tahun 2022 tercatat sebesar Rp13,2 triliun.
Sejumlah negara di wilayah Asia dan Eropa masih mendominasi PMA di Kota Batam sepanjang tahun 2023.BKPM RI mencatat, nilai investasi Singapura memuncaki PMA di Batam dengan nilai USD 366,47 juta atau setara Rp5,42 triliun dari 778 proyek. Selanjutnya Tiongkok menyusul di peringkat kedua dengan nilai sebesar USD 51,708 juta atau Rp765,28 juta dari 155 proyek.
Lalu terdapat juga lima negara asal Eropa yang menduduki peringkat 10 besar realisasi investasi asing di Batam sepanjang tahun 2023. Kelima negara tersebut adalah Perancis, Luxembourg, Swiss, Inggris, dan Jerman.
Perancis menjadi negara asal Eropa dengan nilai investasi dengan jumlah USD 40,78 juta atau setara Rp603,07 miliar dari 14 proyek yang ada. Kemudian Luxembourg dengan nilai investasi USD 13,15 juta atau setara Rp194 miliar dari enam proyek. Lalu, Swiss dengan nilai investasi USD 6,7 juta atau setara Rp99,83 miliar dari sembilan proyek. Diikuti oleh Inggris dengan nilai USD 6,5 juta atau Rp97,49 miliar dari 21 proyek, Jerman sebesar USD 6,48 juta atau setara Rp95,8 miliar dari 16 proyek. Lalu Inggris sebesar Usd 5,13 juta dari 20 proyek, dan Amerika Serikat USD 4,2 juta dari 17 proyek.
Realisasi investasi tersebut turut pula meningkatkan pertumbuhan ekonomi Batam dari tahun ke tahun. Pada 2021, ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen setalah tahun sebelumnya mengalami minus 2,55 persen akibat pandemi Covid-19. Lalu pada 2022, pertumbuhan ekonomi Batam berada di angka 6,84 persen, dan di tahun 2023 melesat hingga 7,04 persen.
Peningkatan realisasi investasi ini tentu saja memberikan dampak positif, tak hanya bagi Batam saja, tetapi juga bagi masyarakat yang hidup di dalamnya. Untuk itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, berkomitmen untuk terus meningkatkan realisasi investasi di Batam dari tahun ke tahun.
Oleh karenanya, seluruh komponen yang menjadi kepentingan investasi seperti pelebaran akses jalan, pembangunan bandara dan pelabuhan, serta kemudahan perizinan, terus jadi perhatian. Sehingga, akses mobilitas di Batam dapat berjalan lancar, baik untuk kegiatan industri maupun aktivitas masyarakat.