Pada dasarnya, manusia adalah makluk sosial. Artinya, tiap individu memerlukan manusia lain untuk terus melangkah maju. Hal ini yang kemudian mendorong Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menjalin hubungan baik dengan instasi lain, dalam mengembangkan wilayah Kota Batam. Sinergitas itu pun dibangun dengan baik melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta elemen masyarakat.
Salah satu dampak positif dari sinergitas antarinstansi yang dilakukan oleh BP Batam adalah peningkatan investasi di wilayah Batam. Melalui kerja sama yang erat dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan berbagai lembaga terkait lainnya, BP Batam telah berhasil menarik perusahaan-perusahaan besar untuk berinvestasi di Batam. Hasilnya, tentu saja terciptanya lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Selain itu, sinergitas antarinstansi juga berdampak positif pada pengembangan infrastruktur di Batam. BP Batam bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas jalan, pelabuhan, dan fasilitas publik lainnya. Infrastruktur yang baik lantas menjadi daya tarik bagi investor dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perdagangan, dan industri di wilayah ini.
Dampak positif lainnya adalah peningkatan efisiensi dalam pelayanan publik. BP Batam melakukan sinergitas dengan berbagai instansi terkait seperti Bea Cukai, Kepolisian, TNI, dan instansi lainnya untuk mempermudah proses perizinan dan mempercepat layanan bagi para pelaku usaha. Hal ini tidak hanya mengurangi panjangnya proses birokrasi, tetapi juga menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian kepada para investor.
Secara keseluruhan, sinergitas antarinstansi yang dilakukan oleh BP Batam telah memberikan dampak positif yang luar biasa dalam pembangunan wilayah Batam. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat telah menciptakan peluang ekonomi, infrastruktur yang berkualitas, dan pelayanan publik yang efisien. Sinergitas ini menjadi contoh bagaimana kerja sama yang baik dapat mendorong kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah.
Hal ini pun tak lepas dari campur tangan Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, yang konsisten menjaga sinergitas antarinstansi selama ini. Dia meyakini, pembangunan dan kemajuan Kota Batam tak lepas dari peran serta dan dukungan dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Mengingat situasi kondusif Kota Batam bakal berdampak positif pada peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini kemudian berdampak langsung pada peningkatan jumlah proyek pada Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Batam sepanjang Triwulan I (Januari-Maret) 2023 lalu. Yang secara angka terdapat 826 proyek PMA dengan nilai investasi mencapai USD 174,06 juta atau setara Rp2,55 triliun.
Angka itu naik drastis dengan capaian sebesar 100,97 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu. Tidak hanya PMA, nilai PMDN pun demikian. Terdapat kenaikan cukup signifikan pada penambahan proyek PMDN yang mencapai 1.418 proyek atau naik 200,42 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan itu mempengaruhi nilai PMDN menjadi USD 96,7 juta atau setara dengan Rp1,4 triliun sepanjang Triwulan I 2023 lalu.
Bukan tanpa alasan, Rudi optimistis untuk terus menaikkan pertumbuhan ekonomi Kota Batam menjadi 7 persen. Mengingat ekonomi Kota Batam tumbuh 6,84 persen sepanjang 2022 lalu.
Sinegritas antarintansi ini juga berdampak pada kelancaran pembangunan yang dilakukan BP Batam dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Secara angka, setidaknya ada 59 proyek strategis infrastruktur yang telah selesai dibangun pada 2021 lalu. Kemudian, pada 2022 terdapat 32 proyek strategis infrastruktur kawasan yang berhasil diselesaikan BP Batam. Bahkan hingga 2024 mendatang, akan ada 22 proyek infrastruktur jalan yang akan dilaksanakan. Lima di antaranya merupakan proyek prioritas nasional, serta 17 kegiatan prioritas BP Batam. Pada akhirnya, sinergitas antarinstansi ini dapat dipandang pula sebagai sebuah investasi demi peningkatan ekonomi, serta kelancaran pembangunan. Dua hal yang menjadi indikator akan kemajuan sebuah wilayah.