Batam city of investment adalah predikat yang layak mengingat banyaknya investor yang masuk sebagai indikatornya. Pertumbuhan kawasan industri maupun kawasan perekonomian berjalan beriringan di Batam. Hubungan harmonis inilah yang akan selalu dijaga agar stabilitas ekonomi di Batam tetap baik adanya.
Para investor yang datang dihadapkan dengan berbagai pilihan investasi menarik. Maka, tidaklah mengherankan apabila dijuluki Batam city of investment. Sebuah kota dengan pesona sejuta investasinya. BP Batam selaku pengelola investasi, tiada henti-hentinya melakukan inovasi. Targetnya adalah meningkatkan masuknya investor sebanyak mungkin.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan adalah mengusung konsep aerocity. Dikarenakan Batam selama ini identik dengan lalu lintas lautnya, BP Batam berkeinginan untuk memberikan sebuah pengalaman baru bagi para investornya. Hal ini diwujudkan sebagai bentuk dukungan bagi Batamsebagai city of investment. Adanya aerocity akan memompa minat investor masuk ke Batam.
Pada prinsipnya, aerocity merupakan sebuah pembangunan perekonomian yang memusatkan aktivitasnya di area sekitar bandar udara. Dalam konsep yang ditawarkan ini, investor dapat menggunakan transportasi udara dalam melakukan pengiriman barang. Akses keluar masuk barang akan menjadi semakin lancar dan cepat. Tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor yang bergerak di bidang logistik.
Inovasi ini sejalan dengan penetapan Hang Nadim sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Seperti halnya Pelabuhan Batu Ampar, Bandar Udara Hang Nadim juga merupakan gerbang ke seluruh penjuru dunia. Letaknya yang strategis dan didukung luas wilayahnya, menjadikan Hang Nadim mudah untuk dimaksimalkan menjadi kawasan metropolitan. Hang Nadim sudah memiliki modal yang baik dalam rangka mengusung konsep aerocity. Bandar udara tersebut juga memiliki fasilitas kargo untuk barang di area yang luas. Bahkan, pesawat-pesawat berbadan lebar pun bisa mendarat di Hang Nadim.
Barang-barang yang masuk ke Bandar Udara Hang Nadim juga akan memiliki keuntungan. Hal ini dikarenakan adanya sistem Free Trade Zone. Area di sekitar Hang Nadim akan menjadi tempat transit untuk barang-barang yang dikirimkan. Sehingga, akan memunculkan industri logistik ataupun transportasi. Lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat nantinya juga akan meningkat dengan pesat. Dengan demikian, barang-barang akan lebih cepat untuk didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pengembangannya, aerocity akan lebih banyak berfokus kepada logistik. Aerocity akan membidik juga bisnis e-commerce. Tentu ini terintegrasi dengan program yang sudah digagas sebelumnya. Karena Batam juga sudah memulai industri di bidang digital, adanya aerocity logistik membuat sinergi antara perusahaan yang bergerak secara digital dengan barang yang diperjualbelikannya.
Sasaran dari aerocity logistik di antaranya adalah traditional courier dan fasilitator business to consumer (B2C) e-commerce. Dengan inti bisnis utama untuk membantu pelanggan melakukan pembelian daring. Sasaran lainnya adalah spesialis kargo operator yang berpotensi untuk bergabung dengan pergudangan. Contohnya antara lain, suku cadang, komponen, permesinan khusus, dan persediaan pemulihan bencana.
Investasi yang ada di Batam sangatlah maju dengan derasnya. Lalu lintas barang menjadi kunci utama. Salah satu cara untuk meningkatkan investasi sekaligus barang yang masuk ke Batam adalah dengan jalan membuka akses. Pembangunan infrastruktur di bidang transportasi udara merupakan pilihan bijak. Dengan dibukanya aerocity di Bandar Udara Hang Nadim, maka akan sangat bersimbiosis mutualisme dengan transportasi laut. Investor juga akan semakin dimudahkan dalam melakukan pengiriman barangnya. Peluang bisnis di bidang logistik akan semakin terbuka lebar. Percepatan pembukaan akses yang dilakukan oleh BP Batam merupakan sebuah langkah untuk semakin meneguhkan Batam sebagai city of investment.