Batam memiliki sejarah panjang sejak abad ke-3 Masehi, hingga berkembang pesat pada era modern sebagai pusat industri, perdagangan, dan investasi di Indonesia.










Batam merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di jalur strategis Asia Tenggara, berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Dengan luas wilayah ± 415 km², Batam menjadi salah satu kota industri dan perdagangan penting di Indonesia.
Batam beriklim tropis dengan dua musim utama: kemarau (Maret–September) dan hujan (Oktober–Februari). Suhu rata-rata berkisar 26–34°C sepanjang tahun.
Memiliki wilayah seluas 251.810,71 km²
Terletak 550 km di sebelah Timur Laut Pulau Batam, dengan luas wilayah 1.720 km2 (172.000 Ha).
Memiliki wilayah seluas 415 km2 (41.500 Ha).
Terletak 2,5 km di sebelah Barat Daya Pulau Batam, dengan luas wilayah 100 km2 (10.000 Ha).
Terletak 20 km di sebelah Barat Laut Pulau Batam, dengan luas wilayah 674 km2 (67.400 Ha).
Terletak 2,5 km di sebelah Tenggara Pulau Batam, dengan luas wilayah 165,83 km2 (16.583 Ha).
Terletak 10 km di sebelah Timur Pulau Batam, dengan luas wilayah 1.100 km2 (110.000 Ha).
Terletak 350 m di sebelah Tenggara Pulau Rempang, dengan luas wilayah 80 km2 (8.000 Ha).
Pulau Batam, Rempang, Galang dan Pulau-Pulau di sekitarnya memiliki wilayah seluas 715 km2 (71.500 Ha).

Bandara internasional dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia, menjadi pintu utama transportasi udara dan penghubung Batam dengan kota-kota besar di Asia.

Pelabuhan utama untuk aktivitas ekspor-impor, melayani logistik industri, perdagangan, dan menjadi jalur strategis konektivitas maritim.

Ikon kota Batam yang menghubungkan Pulau Batam, Rempang, dan Galang, sekaligus menjadi destinasi wisata dan simbol perkembangan infrastruktur kota.

SPAM Batam mengelola sistem distribusi air bersih modern yang menjangkau seluruh pulau utama. Infrastruktur ini memastikan kebutuhan rumah tangga, fasilitas publik, pariwisata, hingga kawasan industri terpenuhi secara berkelanjutan.
Temukan layanan, Berita, atau informasi publik.