Batam dan Pembangunan Berkelanjutan di Dalamnya

Letak strategis Pulau Batam telah lama dilihat sebagai satu potensi untuk memajukan negeri. Batam lalu diproyeksikan jadi kawasan yang dapat memberikan nilai tambah tinggi bagi kepentingan nasional, dengan Otorita Batam sebagai otoritas penanggung jawabnya.

Maka tak heran, pengembangan terus dilakukan Otorita Batam (kini Badan Pengusahaan (BP) Batam) sejak setengah abad silam hingga sekarang. Ragam pembangunan turut dilakukan guna menjadikan Batam jadi kawasan perdagangan, alih kapal, pariwisata, serta daerah industri berteknologi tinggi.

Didorong oleh visi itu, maka sektor pendukung kemudian mulai dibangun. Batam yang semula hanya pulau kosong nyaris tanpa denyut kehidupan, mulai berkembang seiring dibangunnya jalan raya, bandara, pelabuhan, hingga kawasan ragam industri.

Salah satu teori pengembangan pembangunan Batam yang terkenal ialah Teori Balon yang dikemukakan oleh B.J. Habibie selaku Kepala Otorita Batam periode 1978-1998. Teori ini membawa semangat segitiga pertumbuhan SIJORI yang merupakan akronim dari Singapura, Johor (Malaysia), Kepulauan Riau.

Lewat Teori Balon ini, BP Batam berupaya membuat berbagai kawasan yang berkesinambungan dan saling terhubung. Teori ini juga menggambarkan kondisi perekonomian di sebuah kawasan sebagai suatu sistem balon yang dihubungkan oleh satu dengan yang lain lewat katup berupa prasarana dan sarana.

Dengan Balon I adalah Batam, Balon II Rempang, dan Balon III Galang, maka katup itu kemudian ialah enam jembatan yang menghubungkan ketiga pulau besar tersebut. Dengan terhubungnya Rempang dan Galang, diharapkan kedua pulau tersebut dapat menjadi alternatif pengembangan industri baru, untuk menampung meluasnya arus investasi di Batam. 

Kecermelangan pun tak berhenti di situ. Lewat pembangunan yang serius pada pengembangan bandara, jalan raya, dan pelabuhan kargo, sederet kawasan industri mulai dibuka di Batam. Hal yang akhirnya membuka lapangan kerja, merangsang arus investasi, mendorong peningkatan sektor ekspor, serta memunculkan kawasan industri lainnya.

Kini, BP Batam kian serius mengembangkan kawasan ini dengan sederet pembangunan yang telah dilaksanakan. Seperti pembangunan pada konektivitas darat penghubung pelabuhan, bandara, dan kawasan industri. Di sisi lain, bandara, pelabuhan, dan jalan raya pun terus dikembangkan untuk terus membawa Batam maju dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negeri.

Perkembangan Batam saat ini dapat dilihat pula dari sederet gedung pencakar langit dari beragam pengembang multinasional, yang tersebar di sejumlah titik. Belakangan sektor properti mulai kembali bergairah di Batam pasca meredanya pandemi Covid-19 lalu.

Secara angka, ragam gedung pencakar langit yang masuk dalam sektor industri perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (properti) ini menyumbang realisasi investasi sebesar Rp607,997 miliar atau tumbuh 38% dari tahun 2022 lalu.

Perkembangan ini pun tak lepas dari peran Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang berkomitmen mempermudah perizinan berinvestasi, serta gencar mengembangkan ragam infrastruktur yang telah ada. Hal yang akhirnya mempercepat akselerasi investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Perubahan Batam dari dulu hingga kini tampaknya terus membawa kemajuan. Hal yang dilandasi oleh semangat serta kebijakan yang tepat. Hingga akhirnya menjadikan Batam jadi kawasan yang terus berkembang, dengan pembangunan yang berkelanjutan di dalamnya.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam