Batam, Kota Ramah Investasi dan Ramai Dikunjungi

Dengan ragam pembangunan serta perkembangannya yang pesat, Kota Batam mewujud menjadi kawasan ramah investasi dan ramai dikunjungi.

Citra ini pun terbentuk berkat keseriusan Badan Pengusahaan (BP) Batam, dalam mengembangkan kawasan ini. Kehadiran berbagai infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan, menjadikan Batam memiliki akses mudah untuk dicapai.

Ini menjadi penting lantaran aksesiblitas jadi faktor utama untuk mendatangkan banyak hal ke sebuah kawasan. Poin yang sudah disiapkan sejak lama oleh BP Batam. Dari sisi udara, Bandara Hang Nadim telah dibangun pada awal 1970-an, begitu pula dengan pelabuhan barang, domestik, dan internasional.

Alhasil, pergerakan penumpang di bandara dan pelabuhan pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada data 2 tahun terakhir misalnya, angka penumpang baik yang datang maupun berangkat via Bandara Internasional Hang Nadim mengalami peningkatan.

Pada 2022, penumpang yang datang mencapai 1.768.723 orang dan angka keberangkatan berjumlah 1.665.161 jiwa. Lalu pada 2023, jumlah penumpang datang sebanyak 1.990.697 orang dan angka keberangkatan berjumlah 1.921.468 jiwa. Jumlah ini pun meningkat sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan dari sisi laut, Kota Batam mencatatkan angka impresif terkait jumlah penumpang kapal baik domestik maupun internasional. Di sisi lain, menggeliatnya pembangunan Batam yang masif, turut berimbas pada peningkatan jumlah penumpang kapal yang mencapai 8.1 juta orang.

Angka ini meningkat sebesar 48 persen dibandingkan capaian pada tahun 2022 sebesar 5,4 Juta penumpang. Jika dirinci, dari total 8,1 juta penumpang datang dan berangkat, 55 persen di antaranya atau sekitar 4,4 juta penumpang merupakan penumpang yang melewati pelabuhan internasional. Antara lain Terminal Ferry Internasional Batam Centre, Terminal Ferry Internasional Sekupang, Terminal Ferry Internasional Nongsapura, Terminal Ferry Internasional Harbour Bay, dan Terminal Ferry Internasional Teluk Senimba.

Jumlah penumpang terbanyak berasal dari Terminal Ferry Internasional Batam Centre yakni sebesar 2,6 juta, disusul Terminal Ferry Internasional Harbour Bay sebesar 1,3 juta penumpang. Sedangkan dari total 3,6 juta penumpang datang dan berangkat, 49 persen di antaranya berasal dari Terminal Ferry Domestik Telaga Punggur dan 33 persen dari Terminal Ferry Domestik Sekupang.

Kedatangan jutaan orang ke Batam ini tentunya berdampak pada banyak sektor, utamanya investasi dan perekonomian. Dua hal yang dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan angka positif.

Untuk itu, BP Batam kemudian secara serius membangun segala infrastruktur yang dibutuhkan guna menjadikan Batam tidak hanya ramah bagi investasi, tetapi juga nyaman untuk dikunjungi.

Tidak hanya itu, bahkan hingga 2025 mendatang, BP Batam telah merencanakan beberapa prioritas pembangunan Batam. Di mulai dari pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan serta menjamin pemerataan ekonomi, pemulihan investasi khususnya terhadap empat sektor prioritas yang terdiri dari manufaktur; jasa dan pengembangan jasa kesehatan, UMKM serta industri kreatif, dan logistik.

Kemudian sektor-sektor lainnya yang menyasar kepada utilitas perkotaan, pemerataan sarana transportasi, dan pengembangan infrastruktur pendukung kemajuan investasi. Teranyar, pembangunan Fly Over Sei Ladi yang direncanakan rampung akhir 2024 ini, dan pengembangan Rempang Eco-City yang diproyeksikan menjadi the new engine of Indonesia’s economic growth.

Segala pembangunan ini jadi bentuk keseriusan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menjadikan Batam terus berkembang, maju, dan modern sebagaimana yang diinginkan. Lewat kebijakan dan pembangunan strategis yang sudah dilakukan, kini Batam mewujud menjadi kawasan ramah investasi dan menarik untuk dikunjungi.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam