Batam Miniatur Indonesia: Potret Kemajuan dan Keberagaman

Pengembangan Batam sebagai kawasan industri juga pariwisata, ditopang oleh kebijakan strategis Badan Pengusahaan (BP) Batam dan melibatkan banyak pihak. Keterlibatan banyak pihak ini pula yang akhirnya menjadikan Batam dikenal sebagai kota dengan kemajuan dan keberagaman.

Sebagai salah satu pulau di Kepulauan Riau (Kepri), Batam telah menjelma menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi negeri. Kawasan ini bahkan dikenal sebagai miniatur Indonesia. Sebab, Batam menyuguhkan potret keberagaman budaya, suku, dan agama yang begitu kental. Keberagaman yang menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendorong pembangunan dan kemajuan kota.

Dengan keberagamannya ini, Batam dapat pula disebut sebagai kota yang bersifat heterogen. Hal yang terlihat dari suku bangsa, adat istiadat, serta agama yang dianut oleh masyarakatnya yang berbeda-beda. Keberagaman ini dapat terbentuk karena masyarakat Batam didominasi oleh pendatang yang berasal dari seluruh Indonesia. Hingga tahun 2019, jumlah penduduk di Kota Batam mencapai 1.376.009 jiwa dan terus meningkat seiring perkembangan serta perluasan industri yang sangat pesat.

Meski begitu, budaya Melayu yang identik dengan agama Islam masih begitu kental di Batam yang kemudian menjadi akar budaya lokal. Dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terdapat upacara-upacara yang mempunyai unsur keagamaan dan mitos yang dinyatakan dalam tari, musik, serta berbagai jenis bentuk seni.

Ada beberapa tarian tradisional yang populer, seperti Tari Jogi dan Tari Zapin yang mencerminkan pengaruh kuat budaya Arab. Ada juga Tari Persembahan yang biasanya dilakukan saat menyambut tamu kehormatan. Selain itu, ada Drama Mak Yong yang merupakan drama pertunjukan tari dan lagu, menceritakan tentang sebuah negara bernama “Riuh”, yang diyakini menjadi asal nama Provinsi Riau.

Demografi Batam berdasarkan data dari Sensus Penduduk tahun 2000, Melayu merupakan etnis dominan dengan persentase 26,78%. Diikuti etnis Jawa 17,61%, Batak 14,97%, Minangkabau 14,93%, dan Tionghoa 6,28%. Dari segi kepercayaan, Islam menjadi agama mayoritas dengan penganut sebanyak 71,96%. Disusul Kristen Protestan 17,81%, dan Buddha 6,75%. Meskipun terdapat keberagaman etnis dan kepercayaan, masyarakat Batam dikenal harmonis dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kebersamaannya.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1.376.009 jiwa pada tahun 2019, Batam tercatat memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, menjadikannya sebagai kota terbesar kedelapan di Indonesia. Antara tahun 2001 hingga April 2012, Batam mencatat pertumbuhan penduduk rata-rata lebih dari 8% per tahunnya. Dalam komunikasi sehari-hari, bahasa Indonesia dominan digunakan. Namun, keberagaman suku di Batam memperkaya keragaman bahasa, seperti Melayu, Minangkabau, Batak, dan Jawa.

Keberagaman ini pula yang membentuk harmoni dan menjadikan Batam sebagai daerah yang sangat menghargai perbedan serta menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Hal yang menjadikan Provinsi Kepri berhasil meraih skor tertinggi indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) se- Indonesia sebesar 85.78 pada 2022 lalu.

Dengan predikat yang berhasil diraih itu, Kota Batam akan terus mewujudkan kepedulian dalam menciptakan terwujudnya kerukunan umat beragama yang ada di Kota Batam, di tengah keberagaman suku, etnik, budaya dan bahasa.

Keberagaman dan tingkat toleransi yang tinggi ini kemudian turut berperan dalam kemajuan pesat Kota Batam, dulu dan kini. Sederet infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, jalan raya, kawasan industri hingga jembatan telah dimiliki Batam layaknya kota-kota maju lainnya di Indonesia. Menjadikannya kawasan yang harmonis serta berdaya saing dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Kondisi ini pun bakal terus dijaga BP Batam dengan menggandeng forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida), untuk mewujudkan kepedulian dalam menciptakan terwujudnya kerukunan umat beragama yang ada di tengah keberagaman suku, etnik, budaya, dan bahasa. Hal yang sedikit-banyak berdampak pada pembangunan Batam yang berjalan tanpa kendala.Kini, pengembangan Batam akan terus berlanjut guna menjadikan kawasan ini sebagai salah satu roda penggerak ekonomi negeri. Dengan keberagaman suku serta budaya, kerukunan umat beragamanya, dan infrastruktur maju yang dimilikinya, Batam bertumbuh jadi kawasan yang berdaya saing dan menjadi wajah miniatur Indonesia.

Share:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam

Fire Department phone number

Batu Ampar Fire Prevention Center

Duriangkang Fire Prevention Center

Sekupang Fire Prevention Center

Sagulung Fire Prevention Center

Sei Panas Fire Prevention Center

BP Batam Hospital Phone Number