Pasokan listrik Batam didukung oleh berbagai jenis pembangkit seperti PLTD, PLTU, PLTG, dan lainnya, dengan total kapasitas 538,95 MW dan beban puncak 475 MW. Infrastruktur jalan meliputi 474,78 km jalan arteri dan 352 km jalan kolektor, dengan total jaringan mencapai 1.676,78 km. Kedua infrastruktur ini memastikan kelancaran mobilitas masyarakat, industri, dan investasi.
89.53 MW
43.50 MW
43.50 MW
44.52 MW
231.40 MW
538,95 MW
475 MW
474,78 km
352 km
Pasokan air bersih di Batam dikelola melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan memanfaatkan enam waduk utama: Duriangkang, Sei Ladi, Mukakuning, Piayu, Sei Harapan, dan Nongsa.
Kapasitas produksi terus ditingkatkan, mencapai 3.487 liter/detik (lps), mendukung kebutuhan rumah tangga, pariwisata, hingga industri. Berbagai program seperti pembangunan instalasi pengolahan air baru dan optimalisasi waduk dilakukan agar pasokan tetap terjaga di masa depan
3.487 lps
317 ribu SR
6 waduk
20 unit




























































































Pasokan gas di Batam disalurkan melalui pipa bawah laut dari Pulau Pemping - panjang jaringan distribusinya mencapai 1.300 km (2022), melayani 7 kawasan industri dan lebih dari 84.000 sambungan rumah tangga.
Dalam bidang telekomunikasi, Batam terhubung dengan 8 kabel serat optik internasional serta memiliki jaringan fiber optik lokal yang luas. Ini menjadikan Batam sebagai hub konektivitas regional dan global, mendukung bisnis, industri, dan ekonomi digital.
1.300 km
7
84.000
Pelabuhan Batu Ampar merupakan pintu gerbang utama logistik Batam. Dengan STS Crane modern yang mampu bongkar muat 35 kontainer per jam, pelabuhan ini semakin efisien.
Area Container Yard sedang dikembangkan hingga 20 hektare (proyek container yard senilai Rp 391,7 miliar), ditargetkan selesai 2025 untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan menjadi hub langsung tanpa transit (direct call) ke berbagai negara.
35 kontainer/jam
20 ha sedang dikembangkan
hingga 900.000 TEUs/tahun
Rp 391,7 miliar



























Bandara Hang Nadim memiliki runway sepanjang 4.028 m, terpanjang di Indonesia dan ketiga di Asia Tenggara. Pada paruh pertama 2023, mencatat 2.005.302 penumpang, rata-rata 11.079 per hari BP Batam. Operasional bandara ini juga mencakup layanan kargo hingga 16.230 ton, mendukung konektivitas dan logistik nasional BP Batam.
1.300 km
2.005.302 jiwa
16.230 ton
Jembatan Barelang adalah rangkaian 6 jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Rempang, dan Galang. Dengan panjang total sekitar 2 km dan jarak tempuh antar ujung sepanjang 50 km, jembatan ini telah menjadi ikon Batam sekaligus penghubung vital antar-pulau. Dibangun sejak tahun 1992 dan rampung pada 1998, proyek ini dikenal juga sebagai Jembatan Habibie, sebagai tribute bagi B. J. Habibie yang memprakarsainya
Tengku Fisabilillah – 642 m (struktur kabel tarik)
Nara Singa – 420 m (cantilever)
Ali Haji – 270 m (girder)
Sultan Zainal Abidin – 365 m (cantilever)
Tuanku Tambusai – 385 m (busur beton)
Jembatan Raja Kecil – 180 m (gelagar beton)
6
2 km
~50 menit
1998
Batam dilengkapi dengan fasilitas sosial dan umum yang menyeluruh: mulai dari pusat perbelanjaan modern, lembaga pendidikan dan kesehatan, tempat ibadah, hingga ruang publik dan sarana rekreasi. Fasilitas ini tidak hanya melayani kebutuhan harian warga tetapi juga memperkuat posisi Batam sebagai kota yang nyaman tinggal dan berinvestasi.
RSBP Batam - Green Hospital award, pelayanan medis lengkap (ICU, Cath Lab, UGD, poliklinik, dll.)
Politeknik Negeri Batam, ruang publik seperti Lapangan Tumenggung Abdul Jamal, Batam City Square, Grand Batam Mall
Masjid Raya Batam Centre, juga fasilitas Masjid Bandara (2.500 m², 1.000 jamaah)
Taman Rusa & Kolam Sekupang (14.000 m² konservasi & rekreasi)
RS BP Batam dengan 8 lantai modern
Beberapa mall besar seperti Grand Batam Mall
Masjid Raya Batam Centre sebagai pusat ibadah utama
Bus Trans Batam tersedia
Temukan layanan, Berita, atau informasi publik.