Pertumbuhan ekonomi di Batam mengesankan. Gejolak pandemi korona yang masih berada di Nusantara tidak menghalangi Batam mencapai target yang sudah ditetapkan. Pada triwulan 1 tahun 2021, BP Batam mampu mencatatkan torehan manis. Kerja keras dan strategi yang dibangun mampu mengantarkan mereka melampaui target. Investasi ke Batam pun menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Pada tahun 2020 di kala pandemi korona sedang merajalela, Rp22,3 triliun nilai investasi masuk ke Batam. Padahal, target di tahun tersebut yang ditetapkan hanya sebesar Rp14,6 triliun. Ini tentu merupakan kabar baik bagi dunia investasi. Dari total investasi ke Batam tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang nilai investasi sebesar Rp13 triliun, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp9,3 triliun.
Selain penambahan nilai investasi, volume ekspor kumulatif nonmigas Kota Batam mencapai USD 2,31 miliar dan menyumbang 78 persen dari ekspor nonmigas kumulatif (Januari-Maret) Kepulauan Riau triwulan pertama 2021.
Pertumbuhan nilai investasi dan penambahan volume ekspor menjadi bukti bahwa Batam merupakan kota ramah investasi. Berdasarkan data tahun 2020, ada 3 negara teratas yang menjadi penyumbang investasi ke Batam, yaitu Singapura, Luxemburg, dan Jerman. Sehingga, dibutuhkan upaya-upaya strategis untuk semakin menggaet masuknya negara-negara lainnya untuk menanamkan modal di Batam.
Dukungan untuk Investasi ke Batam
Pemerintah pusat dan BP Batam bersinergi untuk mendukung pertumbuhan iklim investasi Batam. Melalui Kementerian Luar Negeri, pemerintah pusat akan membantu mempromosikan Batam. Dalam kerja sama ini, Batam akan dikenalkan di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Dengan adanya promosi ke negara-negara tersebut, Batam akan semakin dikenal sebagai daerah yang menjanjikan untuk melakukan investasi.
Kemenlu nantinya akan membuat sebuah platform digital yang digunakan untuk mempromosikan Batam secara langsung. Harapannya melalui platform tersebut BP Batam dan pemangku kebijakan di wilayah Amerika Latin dan Karibia saling terkoneksi. Sehingga, bisa dimungkinkan terjadinya penjajakan kerja sama dan juga investasi bagi kedua belah pihak. Karena selama ini, pasar di Amerika Latin dan sekitarnya belum digarap secara serius oleh negara lain. Tentunya ini menjadi peluang emas bagi Batam.
Selain itu, dukungan lain juga diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Pelabuhan Batu Ampar yang selama ini menjadi nadi sekaligus pintu keluar masuk barang akan dilengkapi juga dengan jasa labuh jangkar. Percepatan pembangunan kemaritiman di Batam juga akan segera digenjot untuk memaksimalkan potensi yang ada. Sejalan dengan upaya untuk menarik investor ke Batam.
Bentuk dukungan lain yang dilakukan adalah membuat BLE atau disebut juga Batam Logistic Ecosystem. Tujuan dari BLE adalah menyederhanakan proses logistik yang ada di pelabuhan. Sehingga, akan ada pemangkasan waktu di pelabuhan terkait dengan barang yang keluar masuk. Sistem ini juga akan berlaku selama 24 jam per minggu. Para investor pun akan semakin dimudahkan dalam melakukan lalu lintas keluar masuk barang. Sirkulasi barang pun akan menjadi semakin cepat.
Berbagai dukungan yang diberikan oleh BP Batam dan pemerintah pusat merupakan tindakan nyata untuk mewujudkan Batam menjadi lebih nyaman dalam investasi. Pertumbuhan nilai investasi di Batam, baik yang berasal dari dalam negeri maupun asing, merupakan hasil yang baik dan patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa napas perekonomian di Batam kembali bergairah setelah sebelumnya sempat lesu diterpa badai pandemi global Covid-19.
Dukungan dan kebijakan yang dibuat bertujuan juga untuk memperluas lapangan pekerjaan. Pada akhirnya, dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke Batam akan membuat kesejahteraan masyarakat juga meningkat.