Hang Nadim, Bandara Internasional yang Membawa Batam Mengudara

Berada di antara jalur segitiga emas Singapura dan Malaysia, Batam terus berupaya bertransformasi menjadi kawasan berdaya saing dengan segala kemajuannya. Hal yang bahkan telah dimulai medio 1970-an, kala Batam mulai dikembangkan.

Beragam infrastruktur kemudian dibangun, dan salah satunya adalah Bandara Hang Nadim yang resmi beroperasi pada 1973 dengan status pelabuhan udara khusus untuk menunjang operasional Pertamina. Dengan landasan pacu sepanjang 700 meter, pesawat yang beroperasi saat itu pun hanya tipe Skyfan, Britain Norman, dan Casa.

Seiring peningkatan pertumbuhan dan fungsi, pada 1995 Hang Nadim resmi ditetapkan sebagai bandara internasional yang melayani rute penerbangan domestik dan luar negeri. Lalu pada 1999 ditetapkan sebagai Bandara Kelas Satu Utama yang menjadikan Hang Nadim sebagai Hub Airport dan Entry Port untuk penerbangan internasional keluar dan masuk wilayah Indonesia.

Untuk menunjang Kota Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) yang memiliki daya saing di kawasan regional, konsep pengembangan yang diterapkan pada Bandara Hang Nadim adalah hub logistik atau pusat logistik. Konsep ini berfokus pada kegiatan logistik, kargo ekspor, dan impor pada Bandara Internasional Hang Nadim.

Volume angkutan lalu lintas udara di Bandara Internasional Hang Nadim mengalami peningkatan yang pesat dan signifikan dari tahun ke tahun, baik penumpang maupun kargo. Khusus untuk kargo, terdapat volume sebesar 44.552 ton pada tahun 2019 dan di tahun 2021 mencapai 79.586 serta akan mencapai 730.693 ton pada tahun 2040.

Untuk mencapai tujuan tersebut, telah dibangun fasilitas penunjang kegiatan-kegiatan logistik yaitu apron dan taxiwayyang telah selesai dilaksanakan pada tahun 2020. Lalu pada tahun 2021 Badan Pengusahaan (BP) Batam juga telah membangun Gedung Terminal Kargo seluas 9000 m2 di Bandara Internasional Hang Nadim.

Ke depannya, BP Batam berencana akan menyiapkan pembangunan Gedung TPS (Tempat Penimbunan Sementara) dan Regulated Agent (RA) yang berdekatan dengan terminal kargo untuk mengoptimalisasikan proses chain logistic di Bandara Internasional Hang Nadim.

Di sisi lain, sejak 2023 lalu pengoperasian dan pengelolaan Bandara Hang Nadim dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang merupakan pertama di Indonesia. Sehingga dengan skema ini, Hang Nadim dapat menjadi contoh untuk pengembangan secara profesional ke depannya, utamanya pengembangan untuk pasar-pasar internasional.

Lewat KPBU ini, Hang Nadim kini dikelola dan dioperasikan oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB), yang dibentuk lewat konsorsium dari tiga perusahaan. Dua di antaranya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Wijaya Karya Tbk (Persero). Satu perusahaan lainnya adalah Incheon International Airport Corporation yang telah berpengalaman dalam menangani kargo dan penumpang. Incheon bahkan telah menghubungkan 90 maskapai dari 54 negara ke 188 destinasi.

Adapun untuk nilai investasi kerjasama ini sebesar Rp6,89 triliun. Meliputi renovasi Terminal I, pembangunan Terminal II, serta seluruh pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat bandara.

Selanjutnya, akan dibuka pula jalur penerbangan domestik seluruh Indonesia juga internasional ke Cina, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, dan Thailand serta perjalanan ibadah umrah/haji untuk pertama kalinya. Dengan begitu Bandara Internasional Hang Nadim berpotensi mencatatkan 40 juta penumpang per tahunnya di masa yang akan datang.

Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam pun tak lepas dari peran serta dukungan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang optimis akan kemajuan bandar udara terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini. Sebab, pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim serta penambahan rute penerbangan luar negerinya, dinilai akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Batam ke depan.Dengan segala kemajuannya, Bandara Internasional Hang Nadim kini turut berperan mempromosikan kemajuan Batam di kancah internasional. Membawa nama Batam terus mengudara dan dikenal khalayak dunia.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam