Perkembangan Kota Batam kian menunjukkan kemajuannya di banyak bidang. Berbagai pembangunan yang diusung Badan Pengusahaan (BP) Batam perlahan membawa Batam, ke arah sebagaimana mestinya.
Hal yang terwujud berkat beragam infrastruktur pendukung yang telah dibangun. Mulai dari perbaikan infrastruktur jalan, pengembangan bandara dan pelabuhan, serta peningkatan sektor pelayanan. Hal yang tentu saja dilakukan guna melayani pelaku usaha, maupun masyarakat Kota Batam.
Namun, satu hal yang perlu mendapatkan perhatian kali ini adalah industri digital yang tengah berkembang. Lewat Kawasan Khusus Ekonomi (KEK) Nongsa Digital Park yang ditetapkan melalui PP Nomor 68 Tahun 2021, Batam kemudian bertumbuh seiring perkembangan zaman.
Industri digital sendiri saat ini menjadi sektor unggulan di seluruh penjuru dunia. Setiap negara berlomba-lomba untuk membuatnya. Tak terkecuali di Indonesia, setiap tahunnya terjadi peningkatan yang drastis di industri digital. Pertumbuhan industri ekonomi digital setiap tahunnya bisa mencapai angka 40 persen. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, hingga tahun 2025, pertumbuhan di bidang industri digital diprediksi bisa mencapai Rp1.820 triliun. Bahkan pada tahun 2019, nilai ekonomi digital telah mencapai Rp560 triliun.
KEK Nongsa Digital Park sengaja diciptakan untuk memberikan keleluasaan investasi di bidang industri digital. Singapura sebagai negara tetangga kemudian menyambut baik kehadiran KEK Nongsa Digital Park ini. Nantinya, Batam akan menjadi digital hub antara pihak Indonesia dengan Singapura bahkan dunia. Ke depannya perusahaan dari Singapura yang bermukim di Batam tidak lagi bergerak di bidang manufaktur dan elektronik saja. Akan tetapi, bakal bermunculan pula perusahaan dengan basis teknologi informasi.
Industri digital yang digagas di KEK Nongsa Digital Park juga berkaitan erat dengan konsep yang sedang direncanakan yaitu menjadi aerocity. Arus lalu lintas barang yang masuk dan keluar dari Batam dengan volumenya yang meningkat setiap tahun, menjadi sebuah keuntungan tersendiri.
Sebab, Bandara Internasional Hang Nadim juga tengah disiapkan melayani angkutan kargo. Adanya industri digital akan menarik banyak investasi, khususnya e-commerce. Sinergi antara industri digital dengan kargo menjadi sebuah tawaran bagi para pelaku usaha. Dukungan infrastruktur untuk industri digital sudah disiapkan oleh pemerintah untuk memacu geliat industri yang ada di Nongsa Digital Park.
Secara angka, hingga Juni 2023 KEK Nongsa diketahui telah menyerap 2.618 tenaga kerja dari 17 perusahaan yang berinvestasi di sana. Investasi KEK Nongsa pun terus bertumbuh dengan capaian Rp2,49 triliun pada Juni 2023. KEK Nongsa juga diketahui berhasil menggaet investor internasional mulai dari Apple, IBM, dan Universtas Melbourne Institute of Technology (RMIT).
Merespons hal tersebut, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, optimis jika KEK Nongsa dapat memberikan dampak positif papa pertumbuhan ekonomi daerah. Di sisi lain, KEK Nongsa juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Batam. Hal yang sudah terwujud dan diharapkan dapat terus menyerap tenaga kerja lokal.
Kemajuan ini kemudian menunjukkan komitmen BP Batam dalam mendukung pengembangan Kota Batam lewat KEK Nongsa. Hal yang dapat dilihat dari mempersiapkan infrastruktur pendukung yang ada, termasuk mempercepat dan memberikan kemudahan perizinan.
Pada akhirnya, kehadiran KEK Nongsa kian menunjukkan arah perkembangan Kota Batam ke depannya. Kawasan ekonomi khusus ini seolah mewujud menjadi digital bridge antara Indonesia-Singapura, bahkan dunia. Membawa nama Batam ke kancah global, sekaligus turut menggerakkan roda ekonomi negeri.
