Mengawali sambutannya, Direktur PPMI Assalaam, Uripto M. Yunus mengaku kagum dengan pembangunan di Kota Batam. Saat tiba pertama kali di Kota Batam, ia merasa bukan berada di salah satu wilayah di Indonesia. Melainkan seperti berada di negara-negara maju.
“Terus terang saja, sesampainya ke Batam ini kayak luar negeri, situasinya memang sangat berbeda. Dari segi apapun sangat berbeda. Utamanya jika dibandingkan dengan Solo. Karena itu, (kedatangan ke BP Batam) ini jadi kesempatan yang luar biasa,” ujarnya.
Yunus melanjutkan, maksud kedatangannya ke BP Batam bersama dengan rombongan dalam rangka penjajakan kerjasama yang dapat dilakukan dengan BP Batam. Utamanya, adalah saling bertukar informasi mengenai pengelolaan aset-aset BP Batam.
Sebab sebagaimana diketahui, PPMI Assalaam Solo tidak hanya sebagai pengelola pendidikan. Namun PPMI Assalaam Solo juga mempunyai sejumlah aset lain seperti penginapan, klinik kesehatan dan sebagainya.
“Jadi kami kesini dalam rangka penjajakan. Barangkali dimasa depan ada kerjasama dan bertukar informasi sehingga bisa mencapai kemajuan bersama. Karena di lembaga kami juga mempunyai unit usaha yang barangkali bisa dikerjasamakan dengan BP Batam,” imbuhnya.
Direktur Restrukturisasi BP Batam, Hadjad Widagdo menyambut baik adanya pembicaraan mengenai peluang kerjasama ini. Menurutnya, Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Solo juga mempunyai beberapa aset yang baik. Begitu juga dengan BP Batam yang mempunyai sekitar 30 aset yang dapat menghasilkan PNBP.
Ia berharap, pertukaran informasi dari pertemuan ini dan pengelolaan aset yang baik, bisa menghasilkan pendapatan yang terus bertambah.
“Tentunya pertemuan ini terkait dengan bagaimana kita membuat pendapatan kita terus bertambah dengan mengelola aset kita dengan baik. Baik itu pemeliharaan dan sebagainya,” ujarnya. (EI)
Batam, 1 Maret 2024