Sektor investasi adalah penopang utama bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Batam. Sebagai daerah yang memiliki potensi investasi dalam jumlah banyak. Kawasan investasi Batam melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam berupaya terus-menerus melakukan upaya nyata untuk meningkatkan nilai valuasi investasi. Peningkatan nilai investasi juga harus dibarengi dengan peningkatan dan pengembangan sektor lainnya. Investasi memiliki kaitan erat dengan adanya infrastruktur. Sehingga dengan adanya pembangunan infrastruktur di Batam akan menjadi pintu masuk bagi peningkatan nilai investasi.
Pembangunan infrastruktur di Batam harus terus dilakukan karena sesuai dengan rencana pembangunan di tingkat nasional. Semangat percepatan pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan program kerja yang dicanangkan oleh BP Batam. Pembangunan infrastruktur tetap harus dilakukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi walaupun sedang dalam masa pandemi. Selain itu, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang dilakukan akan semakin memperkuat daya saing dan bargaining position yang dimiliki oleh kawasan Batam di kancah regional maupun internasional.
Saat ini yang menjadi fokus perhatian dari BP Batam adalah pembangunan infrastruktur untuk jalan raya. Hal ini perlu segera dibenahi karena merespons kebutuhan masyarakat dan para pelaku usaha. Jika kemacetan terus saja terjadi, maka akan mengakibatkan membengkaknya biaya produksi dan tersendatnya sirkulasi barang serta jasa. Tentu saja hal ini tidak baik bagi citra Batam sebagai kawasan yang ramah investasi. Peningkatan dan pembenahan ruas jalan dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, transportasi darat di Batam merupakan jalur vital untuk melakukan perpindahan barang dan jasa. Bahkan setiap tahunnya volume kendaraan yang melintas juga mengalami peningkatan.
Beberapa Perkembangan Infrastruktur Jalan di Batam
Pada tahun 2021, BP Batam melakukan pembangunan jalan sepanjang 8,5 kilometer di tiga ruas jalan. Jalan Lumba-lumba Lengan Simpang Pelabuhan Batu Ampar sampai Jalan Yos Sudarso Batu Ampar, Dermaga Selatan Pelabuhan Logistik Batu Ampar, dan Jalan Kolektor Bundaran Madani hingga Bengkong Sadai. Selain itu, BP Batam saat ini juga sudah memulai pengerjaan pelebaran jalan dari Simpang Taiwan menuju Simpang Batu besar serta peningkatan jalan arteri Jalan Gajah Mada Tahap 1 (depan Soutlink). Kemudian, nantinya juga akan dilanjutkan pelebaran dari Simpang Batu besar menuju Mapolda Kepri.
Adanya pembangunan infrastruktur di Batam pasti juga membawa dampak yang positif bagi masyarakat pada umumnya dan para pelaku usaha. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan akan mengakibatkan naiknya volume produksi barang dan jasa. Hal ini dikarenakan terjadi kelancaran dalam lalu lintas arus barang dan jasa. Roda perekonomian yang meningkat akan secara otomatis mendorong para pelaku usaha semakin giat dalam memproduksi barang dan jasa. Dampak lainnya yang dirasakan adalah adanya pemerataan bagi masyarakat. Ketimpangan dalam berbagai aspek kehidupan bisa ditekan. Dengan demikian, masyarakat juga akan lebih banyak memiliki kemudahan dalam mengakses berbagai kebutuhannya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh BP Batam dalam melakukan pembangunan infrastruktur adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Batam. Harapannya dengan semakin mudahnya akses dan konektivitas juga akan memberikan rangsangan positif bagi semua pihak. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur juga harus diikuti dengan kesadaran semua pihak untuk menjaga sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah dibangun.
BP Batam pun berkomitmen bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berkonsentrasi pada transportasi darat saja. Akan ada pembangunan infrastruktur lainnya yang tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan para pelaku usaha. Berbagai ide dan inovasi yang menunjang pembangunan infrastruktur di Batam sudah dipersiapkan dengan matang oleh BP Batam dalam meningkatkan investasi sekaligus mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (*)
