Pandemi Covid-19 yang datang secara tiba-tiba membuat seluruh dunia terguncang. Berbagai sendi kehidupan pun terdampak, seluruh aktivitas dibatasi bahkan terhenti. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi lesu. Keadaan ini pulalah yang dialami oleh Batam. Investasi dan industri yang ada di Batam seketika terhenti. Namun seiring pulihnya keadaan, aktivitas yang semula terhenti kini kembali bergerak dinamis. Perekonomian di Batam pun perlahan mulai menggeliat.
Batam kini bangkit! Kepiawaian BP Batam dalam upayanya untuk kembali menunjukkan tajinya di kancah internasional membuahkan hasil. Pertumbuhan ekonomi di Batam mengalami peningkatan pesat. Pada tahun 2022, Batam mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,84%. Torehan ini mampu melampaui angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2021, yang berada di angka 4,75%.
Capaian prestasi lainnya adalah investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Batam. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) RI, nilai investasi dari asing yang masuk ke Batam mencapai 48,5% atau setara dengan USD 746,85 juta dengan 1.738 proyek. Melalui pencapaian tersebut, Kota Batam telah memberikan sumbangsih 79,97% realisasi PMA bagi Provinsi Kepulauan Riau.
Kebangkitan perekonomian Batam yang mengesankan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kinerja BP Batam yang dikomandoi oleh Muhammad Rudi. Kelesuan ekonomi yang dialami tidak menghentikan inovasi di bidang investasi. Pihak BP Batam justru tetap memberikan program-program kerja yang mendukung investor untuk bertahan dan semakin nyaman berada di Batam.
Salah satu kunci keberhasilan dalam mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan infrastruktur. BP Batam terus-menerus melakukan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan. Titik fokus pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan jalan menuju pelabuhan dan bandara. Dilakukan pula revitalisasi Terminal 1 dan juga pembangunan Terminal 2 di Bandara Udara Hang Nadim.
Penyiapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga terus dilakukan oleh BP Batam dalam mengembangkan sektor investasi. Pembangunan lainnya yang dilakukan adalah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi. Bahkan, terdapat pula rencana untuk membangun jaringan Light Rapid Transit (LRT). Hal ini dilakukan untuk memberikan nuansa moda transportasi modern bagi Batam.
Pertumbuhan perekonomian yang membaik di Batam harus pula didukung dengan pembangunan nonfisik. Tujuannya untuk memberikan ritme yang baik bagi perjalanan pertumbuhan perekonomian di Batam yang sudah stabil. Upaya lain yang dilakukan oleh BP Batam untuk membuat situasi kondusif dalam investasi adalah dengan cara mempermudah perizinan.
Perizinan menjadi kunci penting dalam rangka memperlancar investasi yang masuk. Hal ini juga senada dengan yang diarahkan oleh pemerintah pusat. BP Batam melakukan sentralisasi perizinan dengan memanfaatkan sistem daring. Online Single Submission (OSS) menjadi salah satu andalan Batam untuk mempermudah mengurus perizinan. Aneka rupa perizinan diintegrasikan dalam satu sistem. Dengan demikian, kemudahan, kenyamanan, dan kepastian perizinan akan semakin dirasakan oleh para investor.
Muhammad Rudi BP Batam berjanji dan berpegang teguh pada komitmennya untuk terus memberikan yang terbaik untuk Batam. Hal ini berkaitan dengan upayanya dalam menjaga sekaligus meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Batam. Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor ekonomi merupakan motor utama penggerak sektor lainnya yang ada di Batam.
Kebangkitan perekonomian di Batam setelah dilanda pandemi Covid-19 merupakan hasil kerja keras bersama. BP Batam tidak akan bisa menorehkan hasil menggembirakan tersebut tanpa adanya dukungan berbagai elemen. Semua dukungan yang ada akan menghasilkan jejaring yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ke depannya. Jejaring tersebut pun sudah teruji dan terbukti berhasil tatkala Batam menghadapi pandemi Covid-19. Semoga kebangkitan perekonomian yang dialami oleh Batam akan menjadi inspirasi daerah lainnya.
