Gugusan kepulauan Batam Rempang dan Galang terdiri dari 238 pulau. Luas daratan yang dimiliki adalah 1.038,84 km2. Secara keseluruhan, wilayah Batam memiliki luas 3.829,93 km2. Wilayah Batam terbagi atas 27% daratan dan 73% adalah lautan. Hal tersebut menjadikan Batam memiliki wilayah perairan yang lebih luas dibandingkan daratannya. Keadaan geografis yang dimiliki oleh Batam menjadikannya mengalami keterbatasan di bidang sumber daya alam. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan Batam untuk maju dan berkembang. Berjarak 12,5 mil laut dari Singapura menjadikan wilayah Batam sangatlah strategis. Selain itu, Batam juga berada di jalur pelayaran internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, sektor industri menjadi pilihan utama dalam mengembangkan perekonomian di Batam. Industri di Batam berkembang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang memuaskan.
Dalam kurun waktu beberapa tahun saja kawasan industri bermunculan dengan cepat. Batu Ampar, Nongsa, dan Sekupang adalah beberapa kawasan industri yang menjadi tujuan para investor. Pertambahan jumlah kawasan industri juga menyebabkan penambahan jenis-jenis industri yang ada di Batam. Berawal dari industri migas, berbagai jenis industri bermunculan dan semakin bervariasi.
Mengacu kepada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. Rumpun industri yang terdapat di Batam adalah sebagai berikut.
- Makanan
- Minuman
- Pengolahan tembakau
- Tekstil
- Pakaian jadi
- Kulit, barang dari kulit dan alas kaki
- Kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya
- Kertas dan barang dari kertas
- Pencetakan dan reproduksi media rekaman
- Produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
- Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
- Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
- Karet, barang dari karet dan plastik
- Barang galian bukan logam
- Logam dasar
- Barang logam, bukan mesin dan peralatannya
- Komputer, barang elektronik dan dan optik
- Peralatan listrik
- Mesin dan perlengkapan ytdl
- Kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer
- Alat angkutan lainnya
- Furnitur
- Pengolahan lainnya
- Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Industri di Batam Berkembang
Industri di Batam berkembang dengan baik dan semakin menggeliat sehingga perlu didukung oleh rencana strategis. Tujuannya adalah untuk memberikan iklim usaha yang kondusif dan juga mengarahkan berbagai industri yang ada on the track dengan pembangunan di Batam. Rencana strategis yang digagas oleh BP Batam adalah melakukan penyesuaian industri terhadap potensi pangsa pasar internasional. Salah satunya yang sedang menjadi industri unggulan adalah industri teknologi informasi.
Menjawab perkembangan dan tantangan pasar global. BP Batam membuat terobosan dengan menyediakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang teknologi informasi. Penetapan Nongsa Digital Park sebagai KEK diharapkan mampu mendatangkan investasi sebesar Rp 16 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 16.500 orang. Nongsa Digital Park diharapkan juga mampu menjadi pintu masuk bagi para pelaku bisnis digital dari berbagai negara. Selain meningkatkan pendapatan di bidang bisnis digital, harapan lainnya adalah akan terjadi transfer ilmu kepada para pelaku industri teknologi informasi di tanah air.
Setelah ditetapkan menjadi KEK, Nongsa Digital Park juga semakin dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Di antaranya adalah movie town, IT Office, IT Academy, Data Centre Commercial Area, serta penguatan infrastruktur di bidang pariwisata. Keberadaan Nongsa Digital Park juga didukung sektor pariwisata yang ada di dalam kawasan tersebut. Atraksi wisata kelas internasional juga telah disiapkan untuk mendukung keberhasilan KEK tersebut. Sehingga kolaborasi lintas sektor industri ini akan semakin membuat industri di Batam berkembang menjadi lebih menarik dan tentunya meningkatkan devisa negara. (*)