Letak geografis Batam yang sangat strategis sangatlah menguntungkan untuk menunjang perkembangan wilayah tersebut. Selain berada di dekat Selat Malaka, Batam juga memiliki kedekatan geografis dengan Singapura. Salah satu negara maju yang berada di kawasan Asia Tenggara. Sebagai negara tetangga, Singapura memberikan dampak yang sangat positif. Mengapa demikian? Investasi Singapura di Batam memberikan sinyal bagus untuk kemajuan investasi.
Derasnya investasi Singapura di Batam memanglah tidak mengherankan. Negara yang berbatasan langsung dengan Batam tersebut hanya memiliki luas 728.3 km2. Keterbatasan luas wilayah membuat para investor di Singapura untuk memutar otaknya. Mereka membutuhkan tempat yang luas untuk menunjang industri yang dimilikinya. Sehingga Batam menjadi jawabannya. Kedekatan wilayah ini yang membuat para investor sangat berminat menanamkan investasi di Batam. Para investor dengan cepat dan mudah bisa mengunjungi Batam. Berbagai keunggulan dalam hal investasi yang ditawarkan di Batam juga semakin memikat hati para investor di Singapura.
Melihat perkembangan banyaknya investasi Singapura di Batam, BP Batam pun juga membuka kantor perwakilan di Singapura. Sebuah upaya jemput bola yang patut mendapatkan acungan jempol. Keberadaan kantor perwakilan BP Batam di Singapura membuat para investor di Singapura bahkan dunia semakin mudah untuk menyuntikkan dana di Batam. Anda semua pasti paham bahwa banyak sekali perusahaan internasional yang memiliki kantor di Singapura. Sehingga ini adalah langkah tepat dan jitu untuk menggaet para calon investor. Fungsi lain dari kantor perwakilan yang ada di Singapura adalah untuk melakukan promosi terus-menerus mengenai potensi Batam.
Perkembangan Investasi Singapura di Batam
Guyuran investasi yang masuk dari Singapura tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Pada tahun 2019, Singapura mencatatkan angka investasi sebesar 743 juta dollar Amerika Serikat. Dengan angka investasi sebesar itu mengukuhkan Singapura sebagai negara yang paling banyak berinvestasi di Batam. Pandemi korona yang terjadi di Indonesia justru tidak mengurangi antusiasme para investor di Singapura. Banyak investor yang justru menanamkan modalnya di Batam. Kepercayaan yang diberikan oleh investor tidak boleh disia-siakan. Pihak BP Batam menganggap ini adalah momentum untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi global Covid-19.
Sebagai bentuk komitmen untuk menjalin kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Singapura, Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing menandatangani pertukaran Instrument of Ratification (IOR) Bilateral Investment Treaty (BIT). Dokumen ini merupakan kesepakatan untuk menaikkan volume perdagangan kedua belah pihak. Salah satu poinnya terkait dengan investasi Singapura di Batam.
Kedua negara juga memulai kerja sama investasi di bidang industri digital. Adanya Nongsa Digital Park di Batam membuat Singapura juga ingin memperluas industri khususnya di bidang digital. Nongsa Digital Park juga sudah mulai dijajaki oleh perusahaan rintisan digital yang berasal dari Singapura. Harapannya adalah dengan adanya pengembangan industri digital di Batam, serapan tenaga kerja juga akan menjadi lebih banyak. Sehingga nantinya industri konvensional dan digital bisa berjalan beriringan satu sama lain. Bahkan bisa saling melengkapi dan tentunya mendongkrak perekonomian Batam.
Persahabatan yang ditunjukkan oleh Singapura dan Batam merupakan sebuah contoh yang bagus dalam membangun iklim investasi. Kedekatan geografis Singapura dengan Batam menjadi keunggulan tersendiri. Hal ini menjadikan para investor di Singapura berlomba-lomba berinvestasi di Batam. Dukungan kemudahan yang diberikan oleh BP Batam membuat mereka semakin mantap dan percaya menanamkan modalnya. Kesepakatan dan kebijakan yang dibuat oleh kedua pemerintah memiliki efek bagus untuk keberlangsungan perdagangan dan perekonomian di Batam.