Kenali Vaksin COVID-19, Jangan Takut di Vaksinasi!

Vaksinasi, cara aman tubuh untuk kenal, lawan, dan kebal dari penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri. Proses pengembangan vaksin diawasi dengan ketat melalui tahapan uji praklinis dan klinis secara lengkap agar vaksin yang dihasilkan aman dan efektif.

Pemerintah telah menetapkan vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia. Penetapan vaksin COVID-19 tersebut berada dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.

Kandungan vaksin menimbulkan reaksi imunitas tubuh, yang dapat mempersiapkan tubuh untuk melawan serangan infeksi di kemudian hari. 

Dosis dan cara pemberian harus sesuai dengan yang direkomendasikan untuk setiap jenis vaksin COVID-19. Vaksin COVID-19 diberikan melalui suntikan intramuskular (injeksi/suntikan) di bagian lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai (Auto Disable Syringes/ADS).

Tidak semua jenis vaksin memiliki aturan yang sama. Berikut aturan pemberian jenis vaksin Corona berdasarkan juknis vaksinasi Kemenkes.

  • Sinovac (CoronaVac)

Vaksin COVID-19 asal China, Sinovac. Vaksin dibuat dengan teknologi inactivated virus. Ini adalah vaksin pertama untuk memulai program vaksinasi di Indonesia. Vaksin Sinovac diberikan dua kali, dalam rentan jarak waktu penyuntikan 14 hari dan dosis sekali suntik sebesar 0,5 ml. Berdasarkan hasil uji klinis III di Bandung, efikasi (khasiat) vaksin sinovac mencapai 65,3%. Artinya, efikasi 65,3% menunjukkan vaksin Sinovac mampu menurunkan kasus COVID-19 hingga 65,3%.

  • Novavax

Vaksin COVID-19 Amerika Serikat, Novavax, juga akan digunakan di Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan ada 50 juta dosis vaksin COVID-19 Novavax. Vaksin ini dibuat dengan memanfaatkan sebagian kecil protein dari virus Corona yang dipakai untuk menginfeksi sel. Vaksin Novavax disuntikkan sebanyak dua kali dengan rentang jarak penyuntikan selama 21 hari. Dosis vaksin yang diberikan sebesar 0,5 ml per dosis.

  • AstraZeneca-Oxford

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Oxford. Vaksin ini dibuat dengan teknologi memanfaatkan virus penyebab pilek (adenovirus) dari simpanse yang sudah dimodifikasi. Vaksin AstraZeneca disuntikkan antara 1-2 kali dengan rentan jarak penyuntikan selama 28 hari (jika diberikan dua suntikan). Dosis yang diberikan sebesar 0,5 ml per dosis.

  • Pfizer-BioNTech

Vaksin COVID-19 oleh Pfizer-BioNTech, vaksin yang mendapat izin penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dibuat dengan teknologi messenger RNA (mRNA). Vaksin tidak mengandung virus hidup. Vaksin Pfizer-BioNTech disuntikkan sebanyak dua kali dengan rentan jarak penyuntikan selama 28 hari. Dosis vaksin Pfizer yang diberikan sebesar 0,5 ml per dosis.

  • COVAX

COVAX adalah organisasi nirlaba internasional yang dibentuk oleh WHO, GAVI Alliance, dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). COVAX bekerja dengan cara mengumpulkan berbagai suplai dosis vaksin COVID-19 yang tersedia, lalu dibagikan ke negara-negara anggota.

Meski sudah mendapat vaksin virus corona, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Batasi kegiatan di luar ruangan yang melibatkan banyak orang. Jika terpaksa berkumpul dengan banyak orang, jangan lupa untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir juga penting untuk Anda lakukan. Dalam keadaan darurat, bersihkan tangan memakai hand sanitizer.

Menghindari tempat-tempat yang memiliki risiko penularan virus corona yang tinggi juga tak kalah penting untuk dilakukan.

Sumber : detikhealth.com, Kompas.com.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam