Perkembangan Batam dari masa ke masa menunjukkan hasil yang mengesankan. Bermula dari industri minyak, Batam telah mampu melakukan diversifikasi industri selama perjalanannya ini. Semakin banyaknya industri yang bermukim di Batam menunjukkan bahwa adanya penyesuaian industri dengan kebutuhan pasar global. Industri yang berada di Batam sekarang tidak hanya berfokus kepada manufaktur saja. Industri di bidang jasa, teknologi, dan berbagai jenis lainnya semakin bertumbuh dan menyebar di wilayah Batam.
Perkembangan industri yang ada di Batam juga menjadi perhatian banyak pihak, termasuk juga pemerintah pusat. Pesatnya kemajuan perkembangan industri yang ada di Batam juga harus dibarengi dengan pembangunan berkelanjutan yang menopang peningkatan kebutuhan. Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Batam, pemerintah pusat menggagas adanya industri yang berfokus kepada penyediaan energi terbarukan. Hal ini dapat digunakan sebagai pemantik untuk meningkatkan perekonomian kawasan yang ada di sekitar Batam, yakni Bintan dan juga Karimun.
Kebutuhan energi hijau dan terbarukan memang tidak dapat dipungkiri lagi. Hal ini telah menjadi isu di seluruh dunia. Muhammad Rudi bersama dengan BP Batam dengan sigap menjalankan arahan dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur Batam, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keberadaan PLTS nantinya tidak hanya berfungsi untuk mencukupi kebutuhan lokal saja. Ke depannya, daya listrik yang dihasilkan direncanakan untuk diekspor menuju Singapura. Sehingga dengan adanya ekspor tersebut diharapkan akan menambah pendapatan Batam.
Target Muhammad Rudi di Tahun 2022
Pembangunan berkelanjutan yang digagas oleh BP Batam tidak hanya terbatas pada PLTS terapung saja. BP Batam juga memperhatikan infrastruktur Batam lainnya. Pada tahun 2022, BP Batam masih menargetkan pembangunan sekaligus peningkatan kualitas jalan yang ada di Batam. Fokusnya adalah jalan-jalan yang menjadi penghubung kawasan industri dengan pelabuhan. Para pengusaha sangat mengapresiasi yang sudah dilakukan BP Batam di tahun lalu. Pembangunan infrastruktur jalan membuat lalu lintas barang yang akan dikirimkan ke luar negeri menjadi semakin lancar. Sesuai dengan road map yang sudah dibuat oleh BP Batam, fasilitas yang ada di Pelabuhan Batu Ampar juga akan dilakukan peningkatan. Hal ini untuk memperbanyak daya tampung kontainer yang singgah di Batam. Tujuan lainnya adalah untuk mempercepat proses bongkar muat barang. Senada dengan hal tersebut, Bandar udara Hang Nadim juga akan segera dibangun terminal kargo secara bertahap. Pembangunan terminal kargo ditujukan sebagai upaya untuk mendukung hub logistik internasional.
BP Batam juga akan melakukan peningkatan kualitas bagi Rumah Sakit BP Batam. Nantinya, akan dibuat penanganan kanker terpadu dengan standar internasional. Sehingga pasien yang mengalami keluhan kesehatan tidak perlu jauh-jauh berobat ke negara lain. Hal ini juga sebagai upaya untuk mewujudkan integrated health tourism. BP Batam bertekad untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan mumpuni. Pembangunan infrastruktur lainnya yang akan dilakukan di tahun ini adalah peningkatan drainase. Sebagai kota dengan konsep modern city, dibutuhkan tata kelola air yang baik terlebih lagi di saat musim penghujan. Perbaikan dan peningkatan drainase dimaksudkan untuk mewujudkan zero run off. Saat hujan datang, diharapkan tidak ada air yang menggenang.
Pembangunan infrastruktur yang masih dilakukan hingga saat ini merupakan salah satu perwujudan dalam mewujudkan ekosistem pembangunan berkelanjutan. Berbagai pembangunan yang dilakukan oleh Muhammad Rudi dan BP Batam ditujukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Aksesibilitas pun akan semakin terbuka lebar dan tentunya Batam akan semakin mampu berbicara lebih di tatanan global.