Pandemi Covid-19, BP Batam Cari Terobosan Pengiriman Kargo Udara

Seluruh dunia merasakan dampak di semua sektor akibat pandemi Covid-19, dari kesehatan hingga perekonomian, tidak terkecuali Batam.

Lesunya perekonomian di Batam dampak dari Covid-19 sangat terasa, mulai dari penurunan jumlah penumpang pesawat terbang dan kapal laut, bahkan kargo juga mengalami penurunan volume.

Anggota Bidang Pengusahaan, Syahril Japarin, mengemukakan, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) berupaya mencari terobosan agar kegiatan pengiriman kargo bisa terus berjalan saat pandemi.

“Kami ingin support dan bergandengan tangan bersama para pelaku usaha dan stakeholders untuk meningkatkan investasi dan ekonomi di Batam. Karena ini merupakan tugas utama bagi BP Batam. Sebagaimana kita ketahuni semua fasilitas yang ada di BP Batam diperuntukkan tujuan utamanya untuk pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Syahril Japarin, saat memberikan sambutan dalam Focus Group Disucussion (FGD) membahas Kargo Udara Langsung dari Batam ke Luar Negeri, Kamis (28/1/21) lalu di Marketing Centre BP Batam.

Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, menjelaskan, Bandara Hang Nadim Batam merupakan salah satu bandara kelas utama di Indonesia, dengan total luas lahan 1.762 Ha dan gedung terminal penumpang seluas 30.000 m2, terminal kargo 1.685 m2.

Bandara Hang Nadim juga memiliki landasan pacu/Runway terpanjang di Indonesia dengan panjang 4.025 meter dengan lebar 45 meter yang mana sanggup untuk disinggahi pesawat wide body (pesawat berbadan besar seperti Airbus A380).

Dikatakannya, Bandara Hang Nadim saat ini melayani 18 rute penerbangan domestik dan 1 rute penerbangan internasional.

“Ke depannya kami akan mengembangkan lagi dengan berusaha membuka rute penerbangan internasional ke berbagai negara. Dari sisi kargo, Bandara Hang Nadim pada tahun 2020 melayani kargo sebesar 24.201 ton, pergerakan kargo ini tidak lepas dari perusahaan-perusahaan di Batam yang melakukan pengiriman melalui Bandara Hang Nadim,” kata dia.

Pengembangan Bandara Hang Nadim Tahun 2020 meliputi pembangunan Taxiway dan Apron pada Runway 04, Pembangunan Terminal Kargo seluas 9.000 m2, Pembangunan Jalan Akses Terminal Kargo sepanjang 1,5 KM, Revitalisasi Jaringan Listrik Terminal 1, dan melakukan Overlay Landasan Pacu, semua kegiatan tersebut guna menunjang kegiatan kargo udara langsung dari Batam ke luar negeri.

BP Batam juga akan melakukan Revitalisasi Terminal 1, di mana direncanakan luasan pengembangan Terminal 1 mencapai 39.000 m2 dan dapat mengakomodasi hingga 10 juta penumpang pertahun.

“Tidak hanya Revitalisasi Terminal 1, BP Batam, juga merencanakan pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim dengan rencana penyelesaian selama 36 bulan, dengan estimasi biaya investasi mencapai US$ 375 juta. Terminal 2 ini didesain sanggup menampung penumpang hingga 10 juta penumpang per tahun,” papar Syahril dalam FGD yang dihadiri para pelaku usaha ekspor-impor secara virtual ini.

“Tujuan kita adalah menjadikan Batam lebih kompetitif dan menarik untuk berinvestasi. BP Batam sangat mendukung para pengusaha agar dapat mengirimkan kargo udara langsung dari Batam ke luar negeri, semoga hasil dari diskusi ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan Bandara Hang Nadim Batam,” kata Syahril.

FGD ini juga untuk memfasilitasi pengusaha eksportir dalam mengirim produknya langsung ke negeri tujuan dengan harga yang lebih kompetitif, tentunya jika dilakukan secara penerbangan langsung (direct).

FGD menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Direktur Komersial dan Kargo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Mohammad R. Pahlevi; VP Aviation Fuel Business PT Pertamina (Persero), Kusumo Wibowo; dan Direktur Logistik PT Infineon Technologies Batam Aldrin Purnomo.

Sejumlah kesimpulan didapat, antara lain Garuda Indonesia siap untuk mendukung program BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan investasi dan ekonomi melalui program kegiatan ekspor dan impor di Bandara Hang Nadim Batam.

Pertamina melihat potensi dan celah yang dapat ditingkatkan dan mendukung program BP Batam dalam meningkatkan dan menurunkan biaya ekspor dan impor melalui Bandara Hang Nadim Batam

Dalam hal ini, Infineon berharap program rencana kegiatan ekspor dan impor melalui Bandara Hang Nadim Batam dapat terealisasi, karena itu akan menekan biaya dan waktu transit lebih rendah

Semua perijinan dokumen sudah terlaksana dengan baik karena dilakukan secara online (automatic) sehingga mempermudah kinerja Ditjen Bea dan Cukai

Pengelola Bandara Hang Nadim Batam sendiri sangat optimis dapat menjalankan program peningkatan kegiatan ekspor dan impor melalui Bandara Hang Nadim, khususnya tujuan luar negeri.

FGD juga dihadiri sejumlah pimpinan unit kerja di lingkungan BP Batam, antara lain Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Dendi Gustinandar sebagai moderator; Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB Dan KEK, Endry Abzan; Direktur Badan Usaha Bandara dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Arman; Direktur Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang Dan Penanaman Modal, Harlas Buana; dan General Manager Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam, Benny Syahroni; Kasubdit Industri, Krus Haryanto; Kepala Bagian Promosi, Ariastuty Sirait; dan Kasubdit Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara, Boy Zasmita. (cc)

Batam, 28 Januari 2021

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam