Ragam Ikon dan Kepiawaian BP Batam Menata Kota

Perkembangan Kota Batam dari masa ke masa menunjukkan hasil yang mengesankan. Bermula dari industri minyak, kawasan ini mampu melakukan diversifikasi industri selama perjalanannya lebih dari lima dekade. Namun, perkembangannya pun dapat dilihat dari ragam sarana dan prasana yang telah dibangun seiring kebutuhan zaman.

Lewat ragam kebijakan strategisnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam mengubah kawasan ini semakin berdaya saing dan ramai dikunjungi. Untuk poin terakhir, sederet infrastruktur kemudian dibangun guna menarik wisatawan mancanegara dan domestik.

Deret infrastruktur ini kemudian menjadi ikon Batam dan menunjukkan kepiawaian BP Batam dalam menata kota. Sebab, infrastruktur ini tidak hanya turut menggerakkan roda ekonomi dan menarik wisatawan saja. Tetapi juga menambah nilai estetika kota.

Ikon Kota Batam yang paling terkenal tentu saja Jembatan Barelang. Mulai dibangun pada 1992, jembatan ini menghubungkan Batam dan enam pulau lainnya meliputi Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, Galang, dan Galang Baru. Dengan total panjang 2.264 m dan jalan sepanjang 53,65 km, jembatan ini rampung dibangun pada 1998.

Taman Rusa dan Taman Kolam Sekupang jadi 2 ikon yang telah sejak lama jadi perhatian BP Batam. Keduanya sengaja dibangun sebagai sumbangsih BP Batam dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. Lewat 2 ikon ini, BP Batam seakan berupaya menyatukan dimensi destinasi pariwisata berbasis lingkungan, dan menumbuhkan edukasi bagi pengunjungnya.

Sebab, 2 kawasan ini dilengkapi dengan joging trek, taman bermain anak, taman wisata air, gazebo, kolam pancing, serta fasilitas berinteraksi dengan berbagai hewan yang bakal membuatnya terasa nyaman dan ramah bagi keluarga.

Lalu terdapat Masjid Tanwirun Naja atau juga dikenal dengan Masjid Tanjak yang kini tidak hanya menjadi ikon Batam saja, tetapi juga destinasi wisata religi masyarakat.

Masjid Tanjak dibangun selama 2 tahun dan diresmikan pada 24 Juni 2022 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dibangun dengan konsep Tanjak Melayu, masjid ini jadi simbol dan  melambangkan kewibawaan serta identitas di kalangan masyarakat Melayu. Berdiri di lahan seluas sekitar 15.797 meter persegi, masjid ini dirancang mampu menampung hingga 1.200 jemaah.

Ikon selanjutnya ialah jalur pedestrian Batam Center sepanjang 2,7 km dengan lebar 4 m yang instagramable. Lajur ini dilengkapi taman rumput, pohon tabebuya, tempat duduk, dan lampu penerangan. Salah satu upaya BP Batam dalam menata kota dan meningkatkan fasilitas masyarakat.

Pada Agustus 2024 lalu, kawasan ini pun menarik perhatian banyak pihak. Bunga tabebuya berwarna putih dan merah muda mulai bermekaran dan semakin menambah nilai estetika kota. Di sisi lain, kehadiran bunga tabebuya di sepanjang jalan tersebut, diperuntukkan untuk menambah estetika kota dan penghijauan kawasan Batam Center, yang merupakan etalase Kota Batam sebagai pusat pemerintah, jasa, dan pemukiman.

Ragam pengembangan dan pembangunan infrastruktur ini, jadi bukti akan keseriusan BP Batam mengembangkan kawasan ini dari berbagai sisi. Kepiawaiannya bahkan terlihat dari banyak aspek, tidak hanya menjadikan Batam kawasan berdaya saing, tetapi juga estetik dengan ragam ikon di dalamnya.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam