Saat ini, BP Batam telah merampungkan pembangunan Taxiway dan Apron 04. Pembangunan Apron sebagai penunjang gedung kargo untuk menambah daya saing Batam, yang diproyeksikan akan menunjang Bandara Hang Nadim Batam menjadi Bandara Hub-Logistik.
BP Batam telah mencatat bahwa terdapat 26 kawasan industri yang telah tersebar di seluruh Batam. Beberapa kawasan industri melakukan pengiriman barang berorientasi pada ekspor dan di antaranya yang mendatangkan barang atau impor barang bakunya melalui udara.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, pembangunan bandara ini untuk menyiapkan sewaktu-waktu nanti menjadi bandara yang tidak hanya untuk penumpang, tetapi juga dapat menjadi hub logistik,” ujar Muhammad Rudi
Diketahui apron kargo yang telah selesai dibangun itu, memiliki panjang 500 meter dan lebar 168 meter yang mampu menampung 5 pesawat berbadan besar, yaitu pesawat Boeing-777.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin, mengatakan, kegiatan ekspor dan impor selama ini tidak langsung dari bandara Batam.
“Karena itu kita harapkan, ini akan kita persiapkan untuk ke depan agar bisa mengakomodir impor dan ekspor langsung dari Bandara Hang Nadim. Sehingga dengan demikian biaya logistiknya turun dan daya saing kita akan semakin tinggi nantinya,” kata Syahril Japarin.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, juga mengemukakan, untuk mendukung kegiatan logistik, maskapai dalam kegiatan ini mulai dipersiapkan dan akan menggerakkan maskapai dalam negeri untuk mengonsolidasikan jumlah kargo yang cukup di berbagai destinasi atau tujuan yang akan dituju.
Ia menambahkan, maskapai yang sudah berkomit di antaranya Garuda dan Lion.
Harapannya kegiatan ekspor dan impor yang sedang dipersiapkan ini, akan membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Batam dan juga Indonesia. (mh/humas)