Hari Bakti Ke 52, BP Batam dalam Angka

Pada 26 Oktober 2023 lalu, Badan Pengusahaan (BP) Batam genap berusia 52 tahun. Dalam perjalanannya, instansi pemerintah yang dulunya bernama Otorita Batam ini terus berkembang dan bertransformasi menjadi organ yang mengembangkan Batam, menjadi kawasan industri yang cukup diperhitungkan di Indonesia.

Dalam sejarahnya, setidaknya ada 6 periode perkembangan Batam dari dulu hingga kini. Perkembangan itu pun dimulai dari:

1. Batam sebagai Pangkalan Logistik Pertamina

Pada Tahun1968 PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (kini PT Pertamina) menjadikan Pulau Batam sebagai pangkalan logistik dan operasional yang berhubungan dengan eksplorasi dan eksploitasi minyak lepas pantai. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan posisi Batam yang berdekatan dengan Singapura (kurang lebih 20 Km).

2. Periode Persiapan

Periode pertama yaitu tahun 1971-1976  dikenal dengan nama Periode Persiapan. Otorita Batam pertama kali dipimpin oleh Dr. Ibnu Sutowo, yang ditunjuk Presiden Soeharto dan ditugaskan mempersiapkan Batam sebagai Kota Industri.

3. Periode Konsolidasi

Periode Konsolidasi (1976-1978) dipimpin oleh Prof. Dr. JB. Sumarlin.

Dalam periode ini dititikberatkan untuk konsulidasi dan pemeliharaan prasarana-prasarana dan aset-aset yang ada.

4. Periode Pembangunan Sarana Prasarana dan Penanaman Modal

Periode ini diketuai Prof. Dr. BJ. Habibie dan berlangsung selama 20 tahun.

Pada periode ini, dilakukan pemantapan rencana dan lanjutan pembangunan prasarana utama. Rencana pengembangan disesuaikan dengan rencana strategi pengembangan, strategi pembangunan nasional dan situasi ekonomi dunia yang sedang mengalami resesi.

5. Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal Lanjutan

Kepemimpinan berikutnya dipegang oleh J.E. Habibie yaitu pada Maret hingga Juli 1998.

J.E. Habibie diangkat menjadi ketua Otorita Batam taktala B.J. Habibie terpilih menjadi Wakil Kepala Presiden tahun 1998. Namun, tak lama J.E. Habibie menjabat, ia mengundurkan diri karena kakaknya, B.J. Habibie, diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pengunduran itu tak lain untuk melindungi sang kakak agar bersih dari isu KKN yang sedang marak didengungkan saat itu. JE Habibie hanya menjabat selama 3,5 bulan dan disebut telah membantu pemberantasan KKN, reformasi tambang pasir laut, wacana pemindahan Kantor Pusat Otorita Batam dari Jakarta ke Batam, serta restrukturisasi organisasi.

6. Periode Pengembangan Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal Lanjutan

Kepemimpinan JE Habibie dilanjutkan Ismeth Abdullah sejak tahun 1998 hingga 2005. Periode ini dinamakan Periode Pengembangan Pembangunan Prasarana dan Penanaman Modal  Lanjutan. Sejak periode Ismeth, perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat dan perbaikan iklim investasi.

Mulai tahun 2000, Batam menjadi daerah otonom. Hal ini berdasarkan implementasi Undang-Undang No.53 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No 13 Tahun 2000. Kemudian pada 2004, untuk memperjelas status Batam, Undang-Undang Free Trade Zone (FTZ) atau zona dagang Bebas pun disahkan DPR RI. Dengan adanya aturan ini, Batam kemudian memiliki daya tarik tersendiri sebagai wilayah dengan berbagai potensi investasinya.

Selain FTZ, Kota Batam juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan mempercepat pembangunan, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan daya saing. Semenjak ditetapkan menjadi kawasan industri, perlahan tapi pasti, investasi mulai berdatangan dan menggerakkan perekonomian Batam.

Menyandang predikat sebagai kota industri, Kota Batam telah membuktikan tajinya. Pada tahun 2021, Batam menyumbang sebesar 63,97% Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) bagi Kepulauan Riau. Peningkatan pendapatan di Batam didukung oleh adanya kenaikan nilai ekspor yang mampu meningkat sebesar 10,85% (yoy).

Fakta ini membuktikan bahwa Batam mampu pulih setelah diterpa badai kelesuan ekonomi akibat Covid-19. Efek peningkatan investasi lainnya yang memiliki pengaruh positif adalah semakin terbukanya jenis lapangan usaha di Batam. Pertumbuhan kebutuhan lapangan usaha pada tahun 2021 meluas ke beberapa bidang, di antaranya adalah di bidang informasi dan komunikasi sebesar 10,39%, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,65%.

Di sisi lain, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terus berkomitmen mengembangkan dan memajukan Kota Batam. Hal yang dibuktikan dengan beragam pengembangan dan pembangunan yang telah dibangun selama ini. Lewat dedikasinya, Batam terus bertumbuh dan memujud menjadi kawasan industri yang ikut menggerakkan roda perekonomian negeri.Selamat Hari Bakti Badan Pengusahaan (BP) Batam ke-52. Teruslah melaju menuju Batam Kota Baru.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam