Lewat ragam kebijakan strategis dan pembangunan yang tepat oleh Badan Pengusahaan (BP), Pulau Batam perlahan bertransformasi menjadi kawasan berdaya saing. Menjadikannya kawasan ramah investasi dan ramai dikunjungi, serta berperan penting menggerakkan roda ekonomi negeri.
Perkembangan Batam pun dapat dilacak dengan mudah lewat sederet pembangunan ragam infrastrukturnya, yang telah dimulai sejak medio 1970-an. Jalan raya, pelabuhan, dan bandar udara jadi tiga sektor penting pada awal pengemban Batam, yang kemudian menggerakkan roda ekonomi dan investasi seiring bertumbuhnya kawasan industri.
Kini, pengembangan Batam masih terus berlanjut dan disesuaikan dengan perkembangan serta kebutuhan zaman. Ragam infrastruktur modern pun telah dibangun setengah dekade belakangan. Mulai dari pelebaran jalan raya untuk menjamin kelancaran mobilitas, hingga modernisasi infrastruktur pelabuhan dan bandara.
Alhasil, di penghujung tahun ini BP Batam menuai buah hasil kerjanya dengan menorehkan prestasi membanggakan berupa predikat Sangat Baik dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional (IPPN) 2024. Lewat penilaian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, indeks BP Batam meningkat dengan jumlah skor 94,42. Angka yang lebih tinggi dibanding skor pada tahun lalu sebesar 93,97.
Prestasi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menunjukkan upaya BP Batam mewujudkan konsep pembangunan yang ideal untuk kemajuan Batam menjadi Kota Baru yang Modern, dengan tetap memperhatikan kualitas perencanaan dan berdampak bagi manfaat masyarakat secara luas.
Pembangunan itu di antaranya adalah pengembangan jalan protokol, jalur Bundaran Punggur-Simpang Batu Besar, peningkatan kualitas dan pembangunan bandara dan pelabuhan, pembangunan ikon wisata religi, fly over, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hingga menyiapkan motor baru penggerak perekonomian nasional: megaproyek PSN Rempang Eco-City.
Khusus bagi penyediaan air bersih dan dalam menangani permasalahan distribusi air minum, BP Batam telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga ketersediaan air ke depan dengan penambahan kapasitas WTP 500 liter/detik Waduk Duriangkang, WTP 230 liter/detik Waduk Tembesi, pembangunan jaringan pipa distribusi wilayah Batu Aji-Sagulung, serta interkoneksi pipa IPA Muka Kuning.
Di sisi lain, sepanjang tahun 2020-2024 pertumbuhan ekonomi Batam lewat investasi pun terus mengalami peningkatan. Laju pertumbuhan ekonomi Batam terus meningkat dari 4,75% pada 2021, 6,84% pada 2022, lalu menjadi 7,04%pada 2023. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 7,04%bahkan jadi yangtertinggi selama tiga tahun terakhir di atas Kepri sebesar 5,20% dan nasional sebesar 5,05%. Hal yang ditopang oleh investasi di Batam yang terus meningkat dari Rp30,40 triliun pada 2022, hingga diproyeksikan menjadi Rp43,36 triliun pada 2024.
Kawasan ini pun diproyeksikan terus bergerak lewat pengembangan Batam 2020–2045, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2024. Lewat aturan ini, Batam diproyeksikan menjadi kawasan hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light and valuable, industri digital dan kreatif, international trade and finance center, dan integrated health tourism.
Untuk rencana di tahun 2025, BP Batam akan memprioritaskan pengembangan kawasan strategis dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi Batam. Adapun kegiatan infrastruktur prioritas meliputi pengembangan prasarana pendukung konektivitas darat, prasarana bidang perumahan dan pemukiman serta sarana pengembangan kawasan industri guna mendukung Prioritas Nasional 3 yang menitikberatkan kepada akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal yang selaras dengan instruksi pemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. Untuk itu, diharapkan pula dukungan seluruh komponen daerah agar target pertumbuhan ekonomi ini dapat tercapai.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, optimis capaian itu dapat diraih. Sebab, saat ini BP Batam tengah menggesa pengembangan terhadap beberapa sektor dalam mendukung iklim investasi dan industri unggulan yang ada. Antara lain dengan melakukan pengembangan terhadap Bandara Internasional Hang Nadim (Terminal Kargo), pengembangan Pelabuhan Batu Ampar serta pembangunan infrastruktur jalan koridor utama dengan tujuan menjadikan Batam sebagai Hub Logistik Internasional.
Tidak hanya itu, BP Batam juga berupaya untuk memaksimalkan Kawasan Ekonomi Strategis (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) dan industri kedirgantaraan (KEK MRO). Ada juga KEK Kesehatan yang fokus pada sektor pariwisata kesehatan terintegrasi. Sehingga, langkah-langkah ini dapat memberikan nilai tambah terhadap Batam ke depan sehingga investasi pun bisa terus tumbuh.

Kini, pengembangan Batam masih akan terus berlanjut dengan misi menjadikannya kawasan berdaya saing, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalamnya.