STS Crane dan Pelabuhan Batu Ampar yang Kian Berdaya Saing

Sebagai daerah kepulauan, pelabuhan memiliki peran penting dalam menggerakkan sektor tranportasi juga roda ekonomi. Fakta ini yang kemudian mendorong Badan Pengusahaan (BP) Batam terus berupaya mengembangkan layanan, serta fasilitas di seluruh pelabuhan yang ada. Utamanya Pelabuhan Batu Ampar yang kini tengah bertranformasi menjadi pelabuhan hub logistik internasional.

Pemerintah Indonesia, dengan dukungan Badan Pengusahaan (BP) Batam telah menggagas rencana untuk mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar menjadi salah satu pelabuhan terkemuka. Rencana ini mencakup perluasan infrastruktur pelabuhan, peningkatan kapasitas, dan pengembangan fasilitas logistik modern. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan perdagangan internasional.

Di sisi lain, Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) memerlukan setidaknya satu pelabuhan yang difokuskan untuk mengelola hilir mudik barang industri. Untuk menjawab tantangan itu, Ship to Shore(STS) Crane buatan Korea Selatan kemudian didatangkan lalu dioperasikan di Terminal Umum Batu Ampar.

Sejak dioperasikannya STS Crane di Pelabuhan Batu Ampar, terjadi transformasi signifikan dalam aktivitas bongkar muat peti kemas. Kehadiran alat bongkar muat raksasa ini telah mendongkrak daya saing pelabuhan ini secara drastis. Sebelumnya, proses bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar mengandalkan alat konvensional seperti Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Mobile Harbour Crane (MHC). Kapasitas bongkar muatnya pun hanya mencapai 7-8 boks per jam.Namun kini dengan STS Crane, kapasitasnya melonjak hingga 20 boks per jam.

Peningkatan ini juga turut berdampak langsung pada waktu sandar kapal atau dwelling time. Dahulu, untuk membongkar 100-600 boks kontainer, dibutuhkan waktu 48-52 jam. Kini waktu tersebut terpangkas drastis menjadi 9-22 jam saja. Kehadiran STS Crane merupakan bagian dari transformasi besar-besaran yang dilakukan oleh PT Persero Batam, selaku pengelola Terminal Peti Kemas Pelabuhan Batu Ampar. Transformasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing dan efisiensi pelabuhan.

Pencapaian ini pun tak sekadar angka saja, melainkan juga memberikan kepuasan bagi para pengguna jasa. Misalnya dari PT Tanto Intim Lines, yang mengakui pelayanan bongkar muat kapal dan peti kemas di Terminal Peti Kemas Batu Ampar yang kini meningkat dua kali lipat. Hal yang tak lepas dari tranformasi yang dilakukan BP Batam dengan mendatangkan STS Crane.

Transformasi dan kemajuan Pelabuhan Batu Ampar tidak terlepas dari peran penting Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Di bawah kepemimpinannya, BP Batam fokus pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas, termasuk di sektor maritim. Kehadiran STS Crane di Pelabuhan Batu Ampar merupakan salah satu bukti nyata komitmen meningkatkan daya saing dan efisiensi pelabuhan. Hal ini sejalan dengan visinya untuk menjadikan Batam sebagai hub logistik internasional.Kehadiran STS Crane telah membawa transformasi signifikan bagi Pelabuhan Batu Ampar. Kapasitas dan efisiensi bongkar muat meningkat drastis, dwelling time terpangkas, dan daya saing pelabuhan pun kian mendunia. Transformasi ini merupakan hasil kerja keras BP Batam serta PT Persero, yang bersiap membawa nama Pelabuhan Batu Ampar berlayar mengitari dunia.

Bagikan:

Nomor telepon Pemadam Kebakaran

PBK Batu Ampar

PBK Duriangkang

PBK Sekupang

PBK Sagulung

PBK Sei Panas

Nomor Telepon RS BP Batam